[] Bilik Menulisku: Tips Berinovasi bagi UMKM ala Alfamart

Minggu, 26 November 2017

Tips Berinovasi bagi UMKM ala Alfamart


 image from: bang Aswi

Usaha Kecil dan Menegah atau UKM adalah unit-unit usaha mandiri (tidak merupakan anak cabang atau afiliasi) dengan modal tak lebih dari Rp. 200.000.000, di luar tanah dan bangunan. Biasanya para pelaku UMK ini milik perseorangan, yang semestinya merupakan badan usaha yang berbadan hukum, atau setidaknya berbadan hukum Koperasi. 

Baca juga: SINTA sistem izin terpadu untuk UMKM

Namun sejalan dengan waktu, banyak juga pelaku ekonomi yang mengantongi modal kurang dari 200 juta Rupiah. Misalnya pedagang kaki lima yang berjualan jajanan di depan sekolahan, warung kecil di pinggir jalan, atau industri rumah tangga yang baru memproduksi sedikit barang dengan konsumen penduduk sekitar. Oleh sebab itu, munculah satu tambahan huruf 'M' menjadi UMKM, yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Berikut definisinya menurut etrade.id;


Unit-unit usaha UMKM ini menjamur dengan cepat, sebagaimana kreatifitas meningkat karena kebutuhan masyarakat juga semakin beragam. Berbagai peluang bisa saja ditemukan oleh pengusaha yang jeli, untuk kemudian menangkapnya dan melemparkan ke konsumen. Buktinya, banyak sekali online shop yang bertebaran di dunia maya, yang produknya sangat variatif dan up to date.
Sayang, saat ini, kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi negara diprediksi mengalami penurunan. Menurut data BPS, per Agustus tahun ini, angkanya turun sekitar 2,5%. 

Jadi bagaimana?

Training Manajemen Ritel untuk UMKM

Pada hari Jumat, 24 November 2017 kemarin, Alfamart sebagai salah satu jaringan toko swalayan terbesar di Indonesia mengadakan sebuah pelatihan untuk para pelaku UMKM. Alfamart pada saat ini sudah meluaskan sayapnya pada 33 kantor cabang national-wide, dan 1 cabang di Filipina, dengan gerai yang berjumlah lebih dari 130 ribu. 

Bapak Hardi, selaku Branch Manager Bandung 2 yang meliputi wilayah Cimahi, Bandung dan Bandung Barat, menyambut para undangan dengan perhatiannya yang tinggi terhadap penurunan pendapatan yang terjadi di kalangan UMKM. Oleh karena itu, sebagai perwakilan dari swalayan yang masih kokoh berdiri di tengah badai persaingan, beliau dan tim ingin berbagi tips dan triknya.

KEJU 2MBER
Kuncinya adalah berinovasi, jelas Pak Yogie

Ingatkah bagaimana mengenaskannya nasib Nokia, sang raja telepon selular di masanya dulu? Kalau saja merk itu mau berinovasi mengikuti perkembangan zaman, maka produk Android tidak akan menggantikan tahtanya sekarang ini. Atau, ingatkah bagaimana Fuji Film jatuh terpuruk dalam produk konvensionalnya yang selalu dipertahankan tanpa bergerak melakukan perubahan? Well, digital camera sangat jauh lebih canggih dibanding rol-rol film jadoel itu, bukan?

Alfamart memiliki kunci sukses tersendiri dalam melakukan berinovasi, yang disingkat dengan KEJU 2MBER, yaitu penekanan-penekanan terhadap:

- KEmasan
- Jenis
- Ukuran
- Merk
- Manfaat
- Barcode
- ExpiRe Date

Mungkin, ketujuh hal tersebutlah yang sedang dilupakan oleh para UMKM sehingga perjuangannya menjadi unit usaha itu berat.

Menurut pak Yogie Septiyana Rochman, Branch Trainer Alfamart yang menjadi pembicara selanjutnya, seorang penjual di warung harus tahu tentang jenis-jenis pengemasan barang jualannya, apakah itu dalam bentuk botol, kaleng, atau sachet. Pahami jenis-jenisnya, dan ukurannya. Hapalkan segala merk produk yang dijual, juga manfaatnya. Perhatikan barcode atau kode jualan lainnya, serta tanggal kedaluwarsanya. Jangan sampai, sekali lagi, jangan sampai konsumen membawa pulang barang yang sudah expired. Nama baik warung berada di sana!

Selain menerapkan tujuh hal penting itu, lakukanlah inovasi pendekatan dari cara yang berbeda. Yaitu dengan:

Produk Substitusi

Jika sedang kehabisan barang, segera tawarkan konsumen barang dari jenis yang sama dengan merk yang berbeda. Misalnya saja mie instan, yang merknya sangat banyak. Jangan biarkan pelanggan ke luar warung dengan kecewa tanpa barang.

Produk Komplimenter

Kalau konsumen sudah mendapatkan barang yang diinginkannya, tawarkan produk pendukung dari barang belanjaannya. Contohnya menawarkan sambal botol atau kerupuk untuk mie instan yang dibelinya.

Penjual juga harus mengerti keadaan pasar dengan tetap menjual Produk Rutin, semacam sembako yang pasti menjadi kebutuhan harian. Selain itu, sediakan juga Produk Tujuan, yaitu barang-barang yang dibeli karfena tujuan-tujuan umum seperti obat atau buku. Jangan lupakan Produk Spontan, seperti camilan ringan bagi anak-anak, yang bisa dibeli seketika tanpa berpikir jika pelanggannya membawa anak-anak. Terakhir, Produk Musiman, yang sangat diperlukan jika musimnya tiba, semisal jas hujan atau payung di musim hujan ini. Tidak perlu mahal, cari yang sekali pakai, asalkan pelanggan terpenuhi kebutuhannya.


Displaying atau Penataan pun sangat penting bagi sebuah warung, atau gerai jualan lain. Atur barang dengan merk menghadap ke atas dan usahakan agar selalu terlihat penuh. Ini berhubungan dengan masalah psikologis, di mana konsumen biasanya lebih senang dengan pajangan yang penuh tapi mudah terlihat, dan tidak berantakan. 

Kemudian masalah Pelayanan, yang merupakan faktor psikologis lain yang turut mempengaruhi keberhasilan penjualan. Perusahaan-perusahaan besar malah sampai menerapkan sistem After Sales Service, yaitu tetap mengikuti perkembangan konsumen dengan barang yang dibelinya. Jadi, layanilah dengan hati yang selalu riang dan wajah penuh senyum, seperti yang terlihat pada gerai-gerai pengisian bahan bakar.

Selain itu, penjual bisa berinovasi dengan melakukan Bundling, yaitu menjual dua jenis barang dengan harga lebih murah ketimbang dibeli satu per satu. Dua barang yang terbeli sekaligus akan mempercepat perputaran barang, walaupun keuntungan tidak maksimal, tapi pelanggan cenderung suka dengan trik ini. 

Pembicara dari Hydro Coco yang berbagi 
pengetahuan tentang produknya

Tentunya, masih ada banyak sekali tips dan trik dalam melakukan usaha, baik Mikro, Kecil atau Menengah. Tapi intinya tetap sama, yaitu pelakunya harus senantiasa mampu berinovasi.

Seperti yang dikatakan bapak Yogie,
"Inovasi, yaitu membuat hal baru, atau memodifikasi hal lama menjadi baru!"
Jadi, kenali karakter pelanggan, ikuti perkembangan zaman, dan giatlah melakukan percobaan dan pendekatan baru agar mencerahkan dan tidak membosankan. Selamat berjuang dan berinovasi, wahai UMKM. Menggeliatlah dengan semangat untuk memajukan perekonomian masyarakat! 

Salam,


17 komentar:

  1. Semoga UMKM kita terus tumbuh, berkembang dan kontribusinya semakin besar ya :)

    BalasHapus
  2. Keju 2mber itu bacanya apa? Saya sekilas bacanya keju ember. Penasaran. Atau keju duamber?

    BalasHapus
  3. Aku pernah mendapatkan training kaya gini sewaktu kerja di principal Kraft. Keju 2mber selalu utamanya..

    Hayu atuh ilmu udah sering dapet, tinggal prakteknya yg susaah haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul teh, teori udah numpuk tinggal praktikinnya aja gatau kapan,ahahaha

      Hapus
  4. Waah, acaranya bagus banget ya, teh,melatih kita jadi pengusaha UMKM,makasih sharing ilmunya

    BalasHapus
  5. wah acaranya seru ya Teh, banyak ilmu yang bisa didapet juga

    BalasHapus
  6. Bagus ya alfa ngasih pelatihan utk umkm

    BalasHapus
  7. Kumplitt.. Reportasenyaaa..

    BalasHapus
  8. Wow tips yg menarik. Perlu dicatet keju 2mber. Mg umkm semakin berkembang dan berjaya 😄👍😍

    BalasHapus
  9. Keju 2ember , singkatan yang agak sedikit nyeleneh hahaa ,, tapi salut buat alfamart mau berbagi pelatihan

    BalasHapus