[] Bilik Menulisku: Makan Siang di Tenno Ramen House

Jumat, 19 April 2019

Makan Siang di Tenno Ramen House


Bandung saat ini masih sering diguyur hujan. Kota berdataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung ini jadi kian dingiin... Dan katanya, kalau dingin-dingin begitu, katanya harus makan yang anget-anget, ya?

Ya sudah, kalau begitu, yuk melipir ke sebuah tempat makan ramen yang endeeuuss!

Namanya Tenno Ramen House, berlokasi di Paskal Food Market, Pasir Kaliki 23, Bandung. Paskal Food Market ini memang terkenal sebagai tongkrongan asyiknya warga Kota Kembang dan para turis yang mampir ke sini. Tempatnya nyaman, dengan puluhan food court berjajar, menjajakan dagangannya, mengiming-imingi pengunjung dengan makanan dan minuman  yang beraneka rupa. 

Tidak hanya makan dan minum yang ditawarkan, pasar makanan ini juga nyaman banget dikunjungi. Ada banyak sekali bangku dan meja kayu untuk ditempati, dengan pemandangan yang menyegarkan mata. Kolam ikannya besar, dengan ikan-ikan koi dan mas dan tanaman air yang menyuguhkan ekosistem air yang selaras. Pokoknya, menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga di sana itu sungguh terjamin perut dan matanya, deh :)

Kembali ke Ramen, jadi silakan datang ke salah satu kedai di pasar makanan Paskal bernama Tenno Ramen House, ya. Harga makanannya terjangkau, sekitar 23-40 ribuan, dari camilan sampai makanan utama yang berkombinasi alias paket penuh bikin kenyang. Dan, yang oke dari Tenno Ramen House ini adalah rasanya yang sudah disesuaikan dengan lidah Nusantara. Walaupun bukan masakan asli Indonesia, tapi rasanya cukup nyaman bagi indera pengecap kita.

Ada beberapa menu yang bisa dinikmati di Tenno Ramen House ini, seperti Plain Ramen, Chicken Katsu Ramen, Beef Teriyaki Ramen, Spicy Chicken Ramen, Tori Karage Ramen, Special Combo Ramen, Milki Cheesy Black Ramen, Torinokawa Karaage Ramen, dan Chicken Teriyaki Ramen. Semua pilihan menu Ramen ini bisa dibarengi dengan pilihan sup dasar yang berbeda, yaitu Soyu, Miso, Hot Chilli, Curry, Tomyum, Kimchi dan Milky Cheesy.

Waktu ke sana kemarin itu, saya memesan Beef Teriyaki Ramen dengan kuah sup kari, atau Curry Soup base. Beef-nya sebanyak dua lembar sedang, dimasak dengan kematangan cukup, dan ditaruh di pinggiran dalam mangkuk sekaligus sebagai pemanis. Tadinya saya kira, dagingnya dipotong-potong dan ditabur di tengah, seperti gaya penyajian mie ayam. Jadi buat saya, makan ramen dengan daging yang bisa digigit sedikit-sedikit jadi pengalaman baru yang unik.

Kuah karinya juga begitu terasa. Lucu juga makan ramen berkuah kari, karena biasanya rasa Soyu atau Miso. Irisan daun bawang yang juga sebagai finishing touch ternyata cukup dapat menambah aroma dan rasa. Yang jelas, semuanya saling melengkapi dengan mie-nya yang kenyal dan tebal. Satu sumpit mie dengan daun bawang yang menempel-nempel, lalu satu gigit daging sapi berbumbu teriyaki, dilengkapi dengan satu sendok kuah kari... Emmmhhh!

Karena saat itu saya membawa si kecil 8 tahun yang kebetulan sedang libur karena kelasnya dipakai ujian kakak kelasnya, maka saya harus memutar otak juga untuk menu makan siangnya. Anak lanang yang satu ini lidahnya Indonesia banget, sama seperti ayahnya. Tadinya, saya mau pesankan di kedai sebelah saja, apapun itu yang berupa nasi dan lauk pauknya. Untungnya, Tenno Ramen House ini juga ramah anak kecil berselera Nusantara. Ada beberapa menu side dish yang sepertinya cocok, seperti Chicken Katsu, Tori Karaage, dan Torinokawa Karaage. Saya langsung pesankan untuknya yang Chicken Katsu plus nasi, seperti kesukaannya pada ayam.

Jadilah kemudian dia menikmati sekali makan siangnya. Ayamnya digoreng pas, kuning keemasan, dan lembut sehingga nyaman dikunyah si lanang cilik yang giginya sedang tanggal-tumbuh. Hanya perlu beberapa saat baginya untuk melahap semua, kecuali sisa nasi yang porsinya memang untuk dewasa. Ia lalu mulai melirik-lirik lagi menu lain, dan akhirnya diperbolehkan menyamil Torinokawa yaitu gorengan kulit ayam yang krispi dan gurih, sedap dicocol dengan mayonaise dan kubis yang melengkapinya.

Ada dua menu lain lagi yang rasanya suami saya suka, yaitu Udon yang mie-nya lebih besar dan kenyal, dengan berbagai pilihan kuahnya. Saya juga kepengin pesan Nasi Spicy Chicken-nya untuk si sulung yang sedang gemar-gemarnya makanan pedas. Ah, lain kali saya akan kembali lagi lengkap dengan suami, anak wedhok dan lanang ke sini, deh. Supaya tidak penasaran lagi, dan musim hujan jadi lebih hangat!

********

4 komentar:

  1. Sekali-kali coba makan disana, ah. Panennya tampak enaaak... nyam.

    BalasHapus
  2. Aku jadi ngiler, Teh. Sebagai penggemar berbagai jenis mi mesti coba :)

    BalasHapus
  3. Oh, sajian resto ramen satu ini rasanya disesuaikan dengan rasa lidah orang Indonesia kebanyakan ..., pantesan anak lanang kak Ayu sukaaa banget 😁

    BalasHapus
  4. Wah asik nih ada ramen rasa selera nusantara hihihi... Aku pengen nyicip torinokawanya juga nih jadinya

    BalasHapus