[] Bilik Menulisku: Sarapan Cantik di De Braga By Artotel

Minggu, 13 Januari 2019

Sarapan Cantik di De Braga By Artotel


Hari Senin, tanggal 7 Januari 2019 kemarin, saya diajak untuk sarapan bersama di sebuah hotel. Betapa senangnya, membuka tahun dengan makan-makan bareng teman-teman yang sama-sama punya hobi menulis. Berkumpul untuk berbagi cerita, canda dan tawa, ditemani bermacam jenis masakan, di tempat yang nyaman dan super keren! Sungguh nikmatNya mana yang berani saya dustakan?

Berangkat masing-masing dari rumah, kami bertemu di Hotel De Braga by Artotel. Sebuah penginapan baru yang lokasinya sangat strategis di tengah kota, dekat dengan Alun-alun dan tempat-tempat kuliner yang sudah sangat lama berdiri di Bandung. Berada di kawasan cagar budaya, dikelilingi bangunan-bangunan bersejarah yang kuno, misterius sekaligus indah dengan alasan yang sulit dijabarkan dengan kata-kata.

De Braga by Artotel sendiri berdiri di bekas gedung Sarinah. Pusat perbelanjaan pertama yang pernah dibangun di Indonesia, yang dinamakan sesuai dengan nama pengasuh Presiden Soekarno sejak kecil. Mbok Mban yang begitu menyayangi dan disayangi oleh bapak Proklamator Republik Indonesia. Senang ya, punya pemimpin yang menghargai kenangan dan sejarah :)


Tentang De Braga by Artotel

Menjulang setinggi 14 lantai, De Braga by Artotel ini amat sangat artistik. Lukisan dan karya seni bertebaran di seluruh penjuru, memanjakan penglihatan dan selera seni. Lobby-nya sendiri sudah sangat representatif, dengan sebuah Mural bergaya abstrak berwarna-warni elektrik oleh Erwin Windu Pranata di dinding utama. Membuat sesiapaun juga pasti ingin berdiri di depannya dan berfoto-ria, untuk dipajang di media-media sosial sebagai kenang-kenangan. 

De Braga by Artotel memiliki total 112 kamar yang disewakan. Sungguh kamar-kamar yang sangat unik, karena ada mural lagi yang berbeda di setiapnya. Dilukis secara langsung oleh Muralis-muralis kenamaan Bandung yang juga selain Erwin Windu Pranata, seperti Argya, Addy Debil, Radhinal Indra, Elfan Diary, Agung, dan Riandi Kurniawan. Membuat masing-masing kamar menawarkan sensasi yang berbeda, mewakili semangat kota Bandung yang dinamis dan penuh pembaruan.


Kamar Tidur

Ada tiga tipe kamar tidur yang dapat disinggahi oleh para traveler atau turis-turis lokal maupun mancanegara. 

1. Tipe 25, yang merupakan tipe standar dari hotel ini, dan dihargai Rp. 850.000 per malam. 
2. Tipe 28, sedikit lebih besar daripada tipe 25, dengan harga Rp. 1.250.000 per malam.
2. Tipe 35, yaitu tipe studio yang ada ruang tamu mininya, dibatasi oleh sekat dengan sebuah televisi yang bisa diputar untuk menuju ke ranjang, seharga  Rp. 1.500.000 per malam. 
3. Tipe Suite, yang tentu saja lebih mewah, lengkap dengan berbagai fasilitas kelas atasnya. Dengan ruang mandi dan toilet terpisah, juga coffee maker dan ruang keluarganya, kamar-kamar Suites dibanderol Rp. 1.800.000 per malam. 

Sekali lagi -karena ini informasi yang sangat penting- setiap kamar mempunyai Mural yang berbeda. Sila rasakan sendiri auranya, dengan bermalam di sana sesering mungkin agar dapat merasakan vibrasi yang berbeda-beda. Konsep seni yang diusung De Braga by Artotel sungguh terkonfirmasi dengan sendirinya, melalui karya-karya indah yang bermakna sejuta kata.

Ruang Pertemuan 

Selain kamar tidur, De Braga by Artotel juga menyediakan ruangan-ruangan pertemuan. Ada 6 buah Meeting Rooms dengan kapasitas mulai dari 24 orang sampai 120 orang, dengan bentuk U-Shape dan Class Room Shape. Semua dilengkapi dengan fasilitas berpresentasi yang mumpuni, seperti koneksi internet cepat, sound system, projector, standing flipchart dan sebagainya, sehingga pertemuan jadi semakin profesional.

Meeting space ini semuanya berada di satu lantai. Di tempat yang sama dengan banyak sekali hasil lukisan dari berbagai Artis dipamerkan. Bapak Reza sebagai Manager Hotel memberitahukan, bahwa mereka menerima kerjasama dari pekerja seni manapun yang ingin mempertunjukkan karyanya. Sungguh sebuah sikap menghargai seni, bukan? Terlebih lagi karena Bandung sendiri adalah sebuah kota yang terkenal dengan kreativitas dan inovasinya.

Demi seni, De Braga by Artotel rutin menyelenggarakan berbagai acara yang membawa manfaat. Salah satunya adalah #artotelforHOPE event yang sudah diadakan selama 3 tahun berturut-turut. Acara #artotelforHOPE tahun 2018 dihelat pada bulan Desember di sana. Bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), mengusung misi penyelamatan dan perlindungan hutan di Kalimantan Timur. Para tamu hotel dapat membantu dengan berdonasi sebesar Rp. 10.000, ditukar dengan selembar kertas recycle-able untuk menuliskan harapan, lalu ditempelkan di lukisan pohon di dekat pintu masuk. 


Kolam Renang

Bukan hotel berbintang 5 namanya, jika tidak ada kolam renang. Terletak di sisi barat gedung di lantai 2, sebuah kolam biru jernih seakan membujuk setiap orang untuk berenang di kesegarannya. Kolam yang sederhana saja, persegi panjang dengan pembatas di sepertiga bagiannya untuk anak-anak. Bangku-bangku panjang khas pantai berjajar di sampingnya, menunggu ditempati sambil selonjor kaki. 

Tanaman Lee Kuan Yew mulai memanjangkan sulur-sulurnya, mempercantik area kolam yang benderang. Pot-pot tumbuhan Palem juga tegak berdiri, meneduhi para perenang yang duduk dan beristirahat. Selain kenyamanan area, kolam renang yang letaknya di atas ini juga memanjakan mata dengan pemandangan sekitaran seperti Alun-alun kota dan mesjid dengan Kubah Emas.


Restoran

De Braga by Artotel memiliki restoran bernama Bistro De Braga. Di sinilah kami, Emak-emak Blogger sepakat untuk meet up untuk tepang sono atau temu kangen. Dan pilihan kami tidak salah, karena Bistro adalah tempat makan yang sangat artistik. Lantainya dibalut keramik hitam-putih, sedangkan dindingnya penuh dengan Mural yang berwarna-warni. Sungguh perpaduan yang berani, sangat kontras, namun demikian, justru pas. 

Bistro De Braga punya dua area untuk menikmati santapan. Yang pertama adalah indoor, yaitu dalam ruangan yang dikelilingi pintu kaca sehingga pemandangan luar lantai dua masih dapat terlihat. Furnitur beraksen Futuristik sekaligus Klasik dan Retro memenuhi ruangan yang berkapasitas sampai dengan 750 orang itu. Sangat mendukung untuk acara perayaan-perayaan semi besar seperti Pernikahan dan Ulang Tahunan.

Bagian outdoor-nya dilambari dengan karpet rumput sintetik yang lembut. Empat buah Bean Bag bergerombol di sebuah sudut, seolah menggoda untuk duduk di atasnya sambil ngopi-ngopi cantik bersama sahabat. Kursi-kursi kayu mengelilingi beberapa meja, siap menjadi tempat untuk para tamu menikmati makanan. Di sebelah pintu keluar, seorang Chef nampak sibuk membuatkan telur kocok atau scrambled, telur dadar isi atau omelet, yang langsung dimasaknya saat ada yang memesan. 

Walau sangat modern, Bistro ini sangat menjunjung tinggi kearifan lokal. Menu yang disajikan itu beragam mengikuti aturan standar, yaitu European style, namun juga terdapat banyak pilihan masakan asli Kota Kembang. Menurut Bapak Reza, setiap saat harus disediakan Tropical Fruit atau buah-buahan tropis khas negara khatulistiwa, sesuai musimnya. Terkadang ada mangga, manggis, duku dan lain-lain, kecuali durian. Tidak ada hotel yang boleh menyajikan durian, karena aromanya yang terlalu menyengat.


Setiap hari Minggu, Bistro De Braga membuat Tumpeng dengan aneka lauk dan sayuran untuk para tamunya. Nasi kuning munjung itu sangat menarik perhatian, terutama tamu mancanegara. Selain Tumpeng, para Koki juga memanjakan pengunjung dengan Awug. Camilan yang terbuat dari tepung beras dilelehi gula merah dan ditaburi kelapa parut ini sungguh sangat menggoyang lidah. Dua gunungan kuning dan putih ini tentu sangat manis display-nya -menjadi sebuah kesempatan untuk sekaligus menjelaskan betapa kayanya Indonesia jika para turis bertanya-tanya.

Di sana, di bagian outdoor di sebuah meja panjang dengan kursi-kursi kayu, kami berkumpul pagi itu. Bercanda tawa, berbagi cerita, sambil mulut ini rasanya tak berhenti makan. Tidak kuasa, melihat begitu banyaknya suguhan. Ada English breakfast seperti sosis, kacang merah panggang, dan hash brown, ada juga aneka jenis roti yang menggoda selera seperti croissant, danish, dan roti gandum yang sehat berikut selai-selainya. 

Masakan lokal juga tak kalah enak, ada bubur ayam yang kuahnya lezat, juga nasi putih dengan aneka lauk seperti ayam dan tumisan. Buah-buahan dan salad bagi Vegetarian juga tersedia lengkap. Makanan penutup pun terhidang beragam, seperti puding dan kue-kue manis kecil lainnya. Sungguh sebuah pengalaman kuliner yang mengenyangkan, semua appetizer, main menu, dan dessert-nya sangat memanjakan lidah!


Kedai Kopi

Satu lagi tempat "nongkrong" yang layak dijadikan referensi adalah coffee shop yang terletak di bagian depan hotel. Kedai kopi bernama B10 Coffee ini mungil namun nyaman. Kursi-kursi tinggi berjajar di hadapan meja layan, membuat suasana terlihat seperti kedai minum tempo dulu yang bersahabat. Beberapa jenis minuman olahan kopi disediakan, dengan harga pas di kantong, cocok untuk menemani obrolan sore bersama klien atau rekan bisnis, karena De Braga by Artotel ini terletak di kawasan perniagaan. Pas untuk menjadi meeting point, yaitu sebuah titik temu yang strategis lagi nyaman.  

Sarinah

Yang menjadikan sebuah hotel layak menyandang bintang 5 adalah pertokoan. Dan karena pusat belanja Sarinah pernah berlokasi di sana, maka pihak hotel menyediakan tempat bagi toko bernuansa Nusantara itu untuk tetap melayani pembeli setianya. Sarinah sudah sangat lama menemani konsumen-konsumen yang gemar dengan barang asli Indonesia. Para pelanggan pun sudah sangat akrab dengan koleksi di sana. Ada beragam pakaian batik yang dirancang dengan indahnya, ada bermacam produk seni yang artistik sekaligus unik, yang keseluruhannya mewakili budaya dan seni anak-anak pertiwi. 

Sarinah juga menyediakan layanan penukaran uang atau Money Changer di dalamnya. Membuat pengunjung yang membawa uang asing dapat dengan mudah memiliki Rupiah. Sungguh sebuah bentuk perhatian yang baik bagi para turis, mengingat Braga adalah kawasan yang selalu ramai oleh tamu luar negeri.

*******

Nah, bagi yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di Bandung, De Braga by Artotel ini sangat recommended. Orang tua dan anak-anak akan sama-sama menikmati stay-nya, karena berbagai fasilitas yang disediakan serta keunikan kamarnya. Belum lagi jika ingin membawa keluarga berjalan-jalan. Hotel yang dekat dengan Museum Asia-Afrika dan Alun-alun kota itu akan membuat kunjungan semakin bermakna. Bangunan tempo dulu yang mengelilingi daerah itu, tempat-tempat makan juga mall, berikut berbagai lukisan yang dijual di sepanjang jalan Braga yang bersejarah dan terkenal di Paris Van Java ini akan menorehkan kesan yang indah.

Atau, jika ingin melakukan perjalanan kerja dan bisnis, De Braga by Artotel juga sangat cocok. Lokasinya yang strategis membuat tamu dapat bepergian ke sudut manapun di kota Kembang ini dengan mudahnya. Jika pekerjaan sudah selesai, bersantai di kamar atau menghabiskan sore di coffee shop-nya adalah pilihan yang menyenangkan. Bila masih ingin mengeksplorasi Bandung, sila berjalan kaki malam di sepanjang jalan Braga. Semua yang di sana akan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan, karena katanya, belum ke Bandung kalau belum hang out di Braga, apalagi di Bistro De Braga :)


De Braga by Artotel

Jl.Braga no 10 bandung
www.debragahotel.com
IG : @debragabyartotel




Tidak ada komentar:

Posting Komentar