[] Bilik Menulisku: Spot selfie-wefie baru di The Lodge Maribaya; The Hot Air Balloon

Jumat, 30 Juni 2017

Spot selfie-wefie baru di The Lodge Maribaya; The Hot Air Balloon


"Inspirasinya didapat saat sedang makan batagor sambil bengong....", begitu kata ibu Heni Smith, pemilik salah satu resor terbesar di Maribaya, Bandung, The Lodge.

Resor yang sedikit melewati kawasan Lembang ini awalnya hanya merupakan camping ground, memanfaatkan posisinya yang berada di atas bukit -dikelilingi pepohonan hijau menjulang, dan hawanya yang dingin dan segar -khas pegunungan. Namun sekarang, bumi perkemahan tersebut menjelma menjadi tempat pariwisata dengan beberapa spot foto yang unik dan menarik. Yang terbaru adalah the Hot Air Balloon, sebuah balon udara yang dijadikan tempat berfoto selfie-wefie bagi para pengunjung, yang mulai menjadi mimpi sang pemiliknya sejak beliau sedang menghabiskan waktu sendiri sambil menyantap camilan khas Bandung; batagor.


Glamping; Glamour Camping, *image by The Lodge Maribaya

The Hot Air Balloon, a brand new Selfie-Wefie spot

Kami dari Blogger Bandung dan beberapa teman wartawan diundang ke The Lodge Maribaya untuk turut serta dalam acara launching-nya pada hari Rabu, 21 Juni kemarin. Di tengah rintik hujan yang memang sedang gemar menaungi kawasan atas Bandung itu, kami berdiri di sana, bersenda gurau dan mendengarkan cerita ibu Heni tentang Hot Air Balloon sebagai area foto terbaru di resornya tersebut. Sesaat setelah hujan mereda, ibu Heni dan suaminya, Adrian Smith, menggunting untaian pita di depan wahana Hot Air Balloon, sebagai simbolis peresmiannya. Sepertinya si ibu mengerti benar kebutuhan para turis, pengunjung resornya itu; narsis ber-selfie dan wefie, hihihihi!

Hot Air Balloon didirikan di pinggir tebing nan curam, yang menyatakan dirinya sah sebagai wahana foto ekstrim. Namun demikian, pihak resor tetap mengutamakan sisi keselamatanya, dengan tidak membiarkan balon udara itu tinggal landas. Yup, balon udaranya tetap terikat di darat, terpancang sedalam 6 meter di dalam tanah, dengan baja-baja ringan namun kokoh menyangganya. Menurut bu Heni, ia sampai harus 'mengorbankan' tangga-tangga di resornya itu demi naik dan turunnya para baja dari truk ke lokasi pembangunan, selama 2 bulan lamanya. Fiuh!

Balon Udara aka Hot Air Balloon, dengan tiket Rp. 20.000,-

Wahana foto lain di Resor the Lodge Maribaya

Selain the Hot Air Balloon, the Lodge Maribaya punya 4 spot foto ekstrim lainnya,yaitu:

1. Sky Tree, yang menawarkan pemandangan romantis dari atas pohon.
2. Sky Swing, sebuah ayunan di atas jurang dan lembah.
3. Zip Bike, yang mengajak berfoto dari atas sepeda yang berdiri di seutas tali di atas bukit.
4. Gantole, sebuah pengalaman (pura-pura) berparalayang di gunung.


Yuk Coba, Sensasi Wahana "Ekstrem" The Lodge Maribaya Lembang!
*image: www.lembang.co

Pak Imam dan anak Lanang ikut nyobain
Sky Swing di antara gerimis hujan

Semuanya membuat para pengunjung menikmati sensasi luar biasa, antara ketakutan sekaligus ketagihan!


Buka Bersama di Omah Bambu


Setelah puas menjadi orang-orang pertama yang menaiki wahana Balon Udara, juga berkeliling ke wahana selfi-wefie lain di sana, kami diundang untuk berbuka bersama di restorannya; Omah Bambu, sebuah resto berdekor bambu yang berdiri di sebuah teras menghadap pemandangan tebing berpohon nan indah. Di sana, kami kembali mendengarkan berbagai cerita seru mengenai pembuatan resornya yang terkenal itu. Menurut bu Heni, awalnya the Lodge dimaksudkan sebagai rumah peristirahatan pribadi untuknya dan keluarga. Perempuan asli Sunda yang modis dan ramah itu kerap menemani sang suami bekerja di negeri orang, hingga merindukan suasana Bandung yang hijau dan asri.

Jamuan prasmanan ala Omah Bambu

Ia dan suami lalu membeli tanah di seputaran Maribaya, dan membangun juga area perkemahan yang ternyata peminatnya membludak. Sekembalinya dari negri orang, ia lalu memperluas areanya dari 1,7 hektar menjadi 4 hektar, dan mulai membangun resor yang memanjakan pengunjung -lengkap dengan tempat makan dan tempat berfoto-foto ekstrim yang keren!


Wahana-wahana baru

Kami dijamu dengan ramah di Omah Bambu sambil menikmati musik tradisional Jawa Barat yang mengalun indah dari suling dan kecapi. Bisa dibayangkan ngga? Hujan rintik, udara dingin, pemandangan gunung yang menakjubkan, dan irama suling-kecapi. Syahdu! Dua pemain musik itu duduk di atas pangung, berlatar pohon-pohon yang berjajar indah di sepanjang lembah. Ada satu pohon yang menarik perhatian saya sejak tiba, yang seakan berdiri berwibawa dengan cabang dan ranting kokohnya. Pohon itu semakin berkarisma setelah disorot lampu tembak berwarna merah saat menjelang malam. Seketika, pohon itu seperti mengeluarkan aura misteri yang mengagumkan.

Image may contain: one or more people and outdoor
Ibu Heni dan bapak-bapak yang akan membantu mewujudkan
Sendratari Sunda, berlatarkan bukit dan pohon yang (mungkin) 
menjadi saksi legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Setelah musik selesai dimainkan, kami mendengar penjelasan dari ABC dan Ibu Heni bahwa konon katanya, di lembah belakang panggung itu adalah tempat di mana legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi bermula. Di sanalah Sangkuriang mengejar Dayang Sumbi saat, saat hendak menjadikannya istri dan ditolak. "Dikejar sampai ke daerah Ujung Berung sana", kata salah satu nara sumber. "Iya, ngejarnya pake angkot jurusan Ujung Berung!", sambar bu Heni yang disambut tawa semua pengunjung. Yakali bu, tokoh legenda kejar-kejarannya ngangkot, hihihihi!

Saat itu juga bu Heni mengutarakan niatnya untuk turut melestarikan budaya sekaligus memberi lebih kepada masyarakat sekitar. Ia akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh dan masyarakat setempat untuk menggelar Sendratari Sangkuriang. "Yogyakarta punya sendratari Ramayana, dan Bali selalu dikenal dengan tarian daerahnya...", katanya setengah iri dan berharap. Dengan wahana sendratari ini, ia berencana untuk menghibur para pengunjung resornya dengan sesuatu yang khas Jawa Barat, agar budayanya makin terkenal dan lekang dalam ingatan.

Ibu Heni juga bermimpi menambah area Taman Peri di the Lodge Maribaya. Kawasan yang terdiri dari bangunan-bangunan mungil ala Peri. Kita tunggu saja realisasinya, ya bu! Oiya, bagi yang mau ke sana, ini alamatnya yaa:

The Lodge Maribaya,
Jalan Maribaya Timur Km. 6 no. 149
Cibodas, lembang, Bandung
(022)2536110






9 komentar:

  1. Keren banget mbaak ayu..mengasah adrenalinnn hihii..saya ga Berani��

    BalasHapus
  2. Lho, jadi bapak-bapak bule yang ada di tiket skytree (ato tiket apa gitu, lupa) suaminya yang punya The Lodge? hihi, baru tauuuuuu

    pengen lagi ke The Logde..seruuu

    BalasHapus
  3. Serunyaaa. Pengen nyobain sky swing sama balon udaranya ♡

    BalasHapus
  4. teteh teh blogger bandung? udah pernah ketemu belom ya? kayaknya mah belum yaaa

    awalnya di kira hot air balloon beneran, tahunya spot foto doang ya teh hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk ketemuaaan ^^ Iya balon udaranya nempel, hahahaha

      Hapus
  5. ah gilaaa, keren bangettttt.... kl balon udaranya bs mengudara lbh seru lagi... tp pasti lbh mahal yak.... ^_^

    BalasHapus