Finding me.

Who Am I?

You are not your scars

Or the blade you clasp

Ever so tightly

You are not the tears

That roll down cheeks

Like crystals

You are not the words

You curse at yourself

When looking in the mirror

You are a person

Who got a little lost

Trying to find

Who they were

But instead you found

Exactly who you aren't

~ Amanda Katherin Ricketson

Puisi ini saya temukan (seperti biasa) melalui Google. Sengaja mencari, untuk melengkapi tulisan tentang Who Am I ini :)

********

Selama ini, jujur saya akui, pembelajaran saya terhadap kehidupan di dunia ini masih bersifat keluar. Saya telat –walaupun sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk belajar, untuk mencari saya sendiri ke dalam. Padahal aslinya, hakikatnya, if we want to know who we really are, search inside. 

If you ever wonder 'Who Am I?', the truth lies beneath you.

Saya berputar di banyak kisaran komunitas, untuk lebih mengenal diri sendiri, melalui pendapat orang. Belakangan ini baru saya sadari, bahwa itu tidak lebih dari sekadar pencarian pembenaran. I was just circling around, craving for the truth about my own self, through someone else’s eyes. Hasilnya? Beberapa sesuai dengan yang saya harapkan, dan –tentu saja- beberapa tidak. Rasanya? Ada kepuasan, dan ada kekecewaan.

Terus begitu, sampai saya ‘diarahkan’ untuk mencari tau tentang saya sendiri, ke dalam. ‘Diarahkan’. Karena memang ada, kerasa di saya, kekuatan super besar yang ‘mengarahkan’, yang saya tidak mampu lawan. Kalau diingat-ingat lagi, kekuatan super besar itu juga rasanya pernah beberapa kali ‘mencoba’ mengarahkan. But I fought back. Saya lawan. *dasarngeyel* So, Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, saya masih dijadikan sebagai salah satu kesayanganNya, hingga lunak hati dan kepala saya untuk mengikuti arahan.

Lalu datanglah saya ke buku ini, yang ‘turun’ menjadi salah satu kendaraan saya untuk mencari di dalam. Merasuki diri sendiri, menjelajah jiwa. Hasilnya? Emh, masih belum bisa saya bilang, karena masih dalam rangka ‘menelanjangi’ diri ini sejujur-jujurnya. Dan rasanya? Nah kalau rasanya, ya, saya bisa sedikit berbagi.

Rasanya amat sangat indah. Damai. Semacam pencerahan yang menyejukkan. Tanpa perlu bermuka dua, seperti saat pencarian saya ke luar dulu –karena khawatir dipandang buruk. Tidak usah jaim. Ngga ada malu. And no lies! 

It describes Who I truly am. 

*image: freepik

Seperti jargon sebuah acara tv; tajam, aktual, terpecaya. Dan sungguh, berlaku jujur dan adil terhadap diri sendiri itu nikmat! Saya semakin mengerti mengapa saya berperilaku demikian, motif yang mendalanginya, until it all becomes my personality.

*********

Saya ingin menulis dan berbagi ini karena beberapa waktu lalu, seorang teman merekomendasikan saya untuk membaca sebuah buku psikologi berjudul 'Who Am I: The 16 Basic Desires that Motivate Our Actions and Define Our Personalities', karangan Bapak Steve Reiss Ph.D. Saya tidak menemukan bukunya di toko buku, tapi malah bisa membacanya gratis dari e-book Who Am I ini. Lucky me!

Buku ini menjabarkan 16 keinginan dasar manusia, berdasarkan survey yang dilakukannya bersama Susan Havercamp. Menurutnya, banyak filosofer atau saintis yang melemparkan teori mengenai perilaku manusia yang tidak berdasarkan survey. Oleh karena itu, Steven Reiss mengeluarkan teorinya ini berdasar data dari sekitar 6.000 peserta.

Ke 16 keinginan dasar itu adalah sebagai berikut:

1. Power is the desire to influence others.
2. Independence is the desire for self-reliance.
3. Curiosity is the desire for knowledge.
4. Acceptance is the desire for inclusion.
5. Order is the desire for organization.
6. Saving is the desire to collect things.
7. Honor is the desire to be loyal to one’s parents and heritage.
8. Idealism is the desire for social justice.
9. Social Contact is the desire for companionship.
10. Family is the desire to raise one’s own children.
11. Status is the desire for social standing.
12. Vengeance is the desire to get even.
13. Romance is the desire for sex and beauty.
14. Eating is the desire to consume food.
15. Physical Activity is the desire for exercise of muscles.
16. Tranquility is the desire for emotional calm.

So, I guess I know better now about me. This is me. I live with it. And, eventhough there are motives that I need to re-direct, I’m satisfied enough with who I am now.

Are you satisfied with yourself? J

Cobain 'masuk ke dalam' sendiri yuk! Rasakan, temukan, dengan sejujurnya, apa yang menjadi keinginan mendasar, hingga menjadi motif perilaku dan menentukan kepribadian kita. So, from all 16, which ones are your desires?Happy exploring :)

Another Student of Life,