Apakah menabung itu prioritas?
“Jangan katakan apa prioritasmu. Tunjukkan kemana kamu habiskan uangmu, dan saya akan katakan apa prioritasmu.” ~ James W. Frick.
Alkisah, zaman dulu penghasilan
saya sebagai single-not too white but pretty-female itu bisa dibilang fantastis, hampir
tiga digit per bulan. Tapi semua uangnya habis dalam sekejap. Saya kasih-kasih
ke kasir cafĂ©, kasir tempat (saya hobi –dan lumayan jago!) biliar, kasir mall
dan factory outlet, juga tempat-tempat asyik lain.
Begitulah saya bertahun-tahun sampai…. tangan Tuhan bekerja, mencubit dengan collapse-nya perusahaan tempat saya bekerja. Meninggalkan saya terduduk jatuh tanpa bekal uang. Sakitnya tuh dimana-mana -bukan hanya di hati tapi juga di muka- mengingat kebiasaan saya yang hidup mewah sedangkan ATM saya Rp 0,-
Selama beberapa lama kemudian,
saya masih dalam keadaan shocked, karena gagal move on dari ‘cewek borju’ ke
‘cewek kepengen borju’. Soalnya tentu saja, susah sekali melepaskan gaya hidup
yang sudah amat sangat nyaman dan melenakan itu! Saya sampai terbahak dengan
mirisnya, saat teman mengajak bercanda, “Liat nih kita sekarang,
baju-tas-sepatu branded, tapi dompet kosong. Gapapalah, biar miskin yang
penting gaya!”. Buahahahah!
Tapiii…. Sekarang saya udah
banyak insyaf, karena punya pengalaman sangat pahit tersebut. Sejak itu, saya
selalu usahakan untuk menabung. Takut saya, kali aja next time Tuhan ngga cuma
nyubit kecil, tapi nempeleng. Hiiy (*jangan ya Allah..). Jadi, setelah punya pekerjaan lagi dan
punya suami yang mau membimbing ke jalan yang benar, saya pun bertobat. Dengan
sabar, ia menjabarkan skala prioritas dalam pengaturan keuangan. "Yuk, atur uangmu", begitu katanya
tentang pengeluaran yang ideal dari total 100% pemasukkan;
1. Menabung, atau berinvestasi, sekitar 10-20%
2. Belanja kebutuhan hidup selama sebulan, sekitar 50%
3. Membayar cicilan-cicilan, sekitar 25-30%
4. Lain-lain, atau uang darurat, sekitar 5-10%
Ya, suami saya mengajarkan untuk menentukan pos-pos pengeluaran dengan skala prioritas. Dan mengapa ia menaruh tabungan
dan/atau investasi di prioritas pertama, karena ia tahu betul istrinya doyan
belanja. Kalau posisinya dibalik, berbelanja, bayar hutang, dan lain-lain
didahulukan, waaah, bisa-bisa ngga bakal jadi menabung! Hehee….
*nyengirkuning
Memangnya, sepenting itukah
menabung/berinvestasi? Yaiyalah! Tapi pertama, kita harus mengerti dulu bedanya
menabung dan berinvestasi, karena keduanya ternyata serupa tapi tak sama.
Tabungan adalah simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan, dan bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Simpanan uang ini bisa ditarik kapan saja tanpa terikat oleh waktu. (*sumber:etalasebisnis.com)
Investasi adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. (*KBBI)
Jadi, menabung itu lebih mengarah ke
penyisihan uang yang dapat diambil/digunakan sewaktu-waktu, di tempat-tempat
yang cenderung minim resiko dan minim nilai pengembalian/bunga, sehingga
bentuknya cenderung liquid (uang cash, atau perhiasan emas yang mudah dijual).
Sedangkan investasi lebih ditujukan untuk simpanan jangka panjang (saham, properti, emas batangan, deposito, dsb) sehingga bentuknya bisa bervariasi,
dengan harapan meningkatnya nilai pengembalian aset, yang tentu saja sebanding
dengan resikonya.
Nah, kalau sudah mengerti bedanya, sepertinya
bisa paham juga mengapa menabung atau berinvestasi itu perlu didahulukan. Simak
cerita klasik ini, yuk!
Suatu ketika, ada seekor Belalang yang gemar
bermain musik. Ia selalu terlihat asyik dengan biolanya, menari dan bernyanyi,
di seluruh penjuru hutan. Bahkan di depan pasukan Semut yang sedang berbaris
membawa makanan pulang ke sarang pun, si Belalang tak sungkan untuk beraksi.
Seekor semut mengingatkan, bahwa musim kemarau akan segera tiba. Sudah waktunya
mempersiapkan perbekalan, kalau-kalau nanti bumi menjadi terlalu panas untuk
mereka berkelana mencari makan. Tapi nasihat itu tidak diindahkan.
Hasilnya adalah sesuai perkiraan. Suatu saat
di siang yang teramat terik, sang Belalang berjalan menyeret biolanya yang tak
ingin lagi dimainkan. Matanya sayu, keringat bertaburan di sekujur tubuhnya
yang kepanasan. Selain itu, ia juga sangat kelaparan. Tidak ada sebiji pun buah
yang ditemukan –karena pohon-pohon juga sedang meranggas, merontokkan
daun-daunnya. Ia pun merasa amat haus, namun apa daya, sungainya sedang
kerontang, merelakan airnya dihisap sang surya. Lalu ia terjatuh, tak kuasa
menahan ujian alam.
Tak jauh berbeda dengan si Belalang, kita juga
berjalan bersama cobaan dan ujian, demi kehidupan dan kepribadian yang lebih
baik. Oleh karena itu, yuk, atur uangmu, siapkan bekal dengan menabung dan berinvestasi!
Eh iya, bagaimana ya kelanjutan cerita tadi? Mari berandai-andai, si Belalang terjatuh dan patah kakinya hingga harus dirawat di rumah sakit. Hm, adakah yang mau membayari biaya pengobatan dan rawat inapnya? Bagaimana dengan kita sendiri? Punya cadangan dana yang cukupkah seandainya musibah terjadi dan mengharuskan kita menjalani pengobatan serius di rumah sakit?
Nah, untuk itu, ada satu cara lagi loh untuk mempersiapkan perbekalan jika masa sulit
datang nanti. Yaitu dengan berasuransi. Apa itu asuransi? Well, ini
definisinya yang saya temukan di mbah gugel;
“A practice or arrangement by which a company or government agency provides a guarantee of compensation for specified loss, damage, illness, or death in return for payment of a premium.” ~ Suatu pengaturan dimana sebuah perusahaan atau agensi pemerintah menyediakan jaminan atas kompensasi untuk kehilangan, kerusakkan, sakit, atau meninggal, sebagai pengembalian dari pembayaran premi.
Demikian. Dan sekarang, ada juga yang namanya
asuransi unitlinked. Apa ya itu? Ini kalau kata Wikipedia;
“A Unit Linked Insurance Plan is a product offered by insurance companies that, unlike a pure insurance policy, gives investors both insurance and investment under a single integrated plan.” ~ Sebuah rencana asuransi unitlinked adalah suatu produk yang ditawarkan perusahaan asuransi yang, tidak seperti asuransi murni pada umumnya, memberikan investornya asuransi sekaligus investasi dalam satu rancangan terintegrasi.
Dengan demikian, menurut saya mengambil sebuah
Asuransi Unitlinked itu seperti menyatukan proteksi dan investasi. Jadi kita
bisa menggabungkan dua tujuan yang berbeda: perlindungan jiwa dan kesehatan,
juga memperbesar nilai aset kita. Nah, dimana bisa mengambil paket duo-dynamic
itu? Ada satu rekomendasi yang bagus nih, yaitu Asuransi Sinarmas MSIG Life.
Company Profile Sinarmas MSIG Life
Sinarmas MSIG Life adalah anak perusahaan PT
Sinar Mas Multiartha Tbk, satu dari enam pilar bisnis Sinar Mas yang
menyediakan layanan finansial yang terpadu dan menyeluruh, meliputi perbankan,
asuransi, pembiayaan, pasar modal, manajemen aset, jasa administrasi saham,
keamanan, perdagangan serta industri dan teknologi informasi.(sumber: Sinarmas MSIG Life)
Mengapa Sinarmas? Karena produk-produk yang ditawarkan sangat variatif dan dapat
dipilih sesuai kebutuhan. Beberapa di antaranya adalah;
1. Asuransi Dasar Tradisional, yang memberikan
proteksi atas nilai ekonomis kita sebagai makhluk yang mempu berkarya dan
menghasilkan uang.
2. Asuransi Unitlinked, yang membantu kita untuk
dapat memaksimalkan bekal di masa depan.
3. Asuransi Syariah, yang didesain dengan
prinsip-prinsip syariah.
*info tentang produk-produk Asuransi Sinarmas MSIG Life
ini dapat diakses di website Sinarmas.
Tidak hanya investasi, asuransi pun sebaiknya sesuai kebutuhan. Apakah yang lebih dibutuhkan saat ini adalah asuransi jiwa dan kecelakaan, seperti mereka yang mempunyai resiko kerja tinggi (misalnya Pilot atau Pembalap), atau asuransi yang lebih direncanakan untuk kepentingan pendidikan anak-anak (maka sebaiknya mengambil komposisi Unitlinked yang besar), dan sebagainya. Konsultasikan dengan para agen Asuransi, apa yang terbaik untuk kebutuhan kita, serta jenis investasi unitlinked yang sesuai karakter kita. Tanya dengan detil, tentu mereka akan dengan senang hati menjawab :)
So, yuk, atur uangmu dengan lebih baik, dengan berinvesatsi dan berasuransi, demi masa depan yang lebih berarti!
So, yuk, atur uangmu dengan lebih baik, dengan berinvesatsi dan berasuransi, demi masa depan yang lebih berarti!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar