Sadarkah, bahwa sebagai pelaku dunia maya, kita turut memahat dunia? Sadarkah, bahwa jari-jari kita, ikut mengukir sejarah perekonomian internasional? Sadarkah? Ya, wahai Facebookers, Instagramers, Twitters, Bloggers, dan para Users serentetan aplikasi apapun itu yang ada di internet, kita adalah pelukis ada kanvas nan megah di jagad maya.
Hal itu dikemukakan oleh ibu Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi Informatika Republik Indonesia, hari Kamis, tanggal 29 Nopember 2018 lalu.
“Sekarang, pengguna internet di Indonesia mencapai 56 persen, yakni 143 juta jiwa. Dan, kalau dilihat dari 143 juta jiwa itu, paling besar adalah anak milenial, jumlahnya di atas 60 persen. Durasi menggunakan internet setiap hari pun terus meningkat,” katanya.
Ibu Dirjen ini datang sebagai salah satu narasumber pada acara yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat 9, di Hotel Paviljoen, Bandung. Saya ikut menghadiri acara diskusi yang bertajuk “Membangun Indonesia, Menyejahterakan Jawa Barat” ini, sebagai salah satu dari banyak Blogger yang turut diundang, selain dari pelaku media lainnya.
Dalam kepemerintahan ini, bapak Presiden Joko Widodo dan bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla memang banyak sekali melakukan pembangunan, demi tercapainya pemerataan kesejahteraan dan kemajuan di seluruh wilayah yang dipimpinnya. Sudah saatnya, Negara tercinta ini maju bersama dalam pemerataan di segala bidang *terima kasih, wahai bapak-bapak pemimpin negeri, semoga selalu amanah, doa kami bersama kalian!
Upaya pemerataan ini dilakukan secara massif, dan melibatkan berbagai pihak demi mendapat solusi terbaik atas berbagai permasalahan. Baik pemerintah pusat dan daerah saling bahu-membahu, turun langsung ke bawah untuk mendapatkan fakta lapangan yang akurat dan terpercaya. Salah satunya adalah tentang Jawa Barat.
Biro Pusat Statistik per bulan November 2018 mengatakan bahwa jumlah penduduk Jawa Barat yang berusia di atas 15 tahun itu sebanyak 35,96 juta orang, dengan yang tercatat sebanyak 20y78 orang bekerja, dan 1,85 orang menganggur. Jumlah ini cukup mengejutkan, mengingat salah satu daerah, yaitu Karawang, adalah provinsi yang industri manufakturnya mengusai lebih dari setengah sektor manufaktur nasional.
“Tenaga lokal Jawa Barat kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” begitu kata bapak Hening Widiatmoko, Kepala DInas Perindustrian dan Perdagangan. “Warga Jabar yang bias mengakses peluang kerja di pusat industry itu berada di level rendah,” sambungnya.
Oleh karena itu, pemerintah lalu membuat konsep Smart City, yang tidak hanya menyiapkan sarana dan prasarana, tapi juga mendorong masyarakat untuk lebih digital secara ekonomi. Dengan bantuan secara digital, yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi, mengoperasikannya, serta memanfaatkannya untuk perekonomian, maka pada gilirannya akan turut meningkatkan kesejahteraan.
“Digitalisasi akan sukses apabila dilakukan di semua lini. Karena itu, smart city merupakan wujud nyata dari digitalisasi yang mampu membantu berbagai kegiatan masyarakat, juga memberikan akses informasi,” ibu Niken kembali menjelaskan.
…dan, Bandung merupakan salah satu Smart City yang sukses.
Pelaku bisnis Start Up berkembang sangat pesat di kota kembang ini. 1.000 Start Uppers yang kebanyakan adalah dari generasi milenial, maju dalam menggerakaan ekonomi daerah. Dari hanya memenuhi kebutuhan daerah, dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi, mereka kelak akan mampu memenuhi kebutuhan wilayah yang lebih luas lagi, baik secara nasional bahkan internasional. Salah satunya yang sukses adalah Gojek, Start Upper berbasis digital yang turut memahat wajah perekonomian dunia dengan nilai perusahaan di atas satu miliar Dolar, yang kemudian bergelar “Unicorn”.
Nah, bisakah Indonesia, khususnya Jawa Barat, memiliki Unicorn-unicorn baru? Bisa, dengan jari-jari kita!
😍😍😍😍
BalasHapusmakasih sharingnya
BalasHapusLuar biasa kuasa jari-jari kita itu ya...
BalasHapusSetuju nih, smart people in smart city ya mba🤗
BalasHapusInsyaAllah Jawa Barat pasti bisa 😘
BalasHapusBisaaa. Optimis donk
BalasHapusYayaya aku sadar sedang ikut memahat dunia
BalasHapussemoga bisa ya teh harus ttp optimis yeay
BalasHapusSadar, teh. Enak emang hidup teh asa digampangin krn digital2 ini
BalasHapusberharap banyak ya, digitalisasi bisa meningkatkan pengetahuan, ngga hanya utk main game :)
BalasHapusSemoga zman digital ini bikin banyak kemajuan, terutama dalam ilmunya dan ahlak, hehe.Karena semua serba digital zaman sekarang tuh, ye kan?
BalasHapusYaa teknologi bukan sekadar sosmed yaa. Bisa juga dimanfaatin untuk bisnis hehe
BalasHapusHarus bisa ya yeh..berharap banyak bs memanfaatkan teknologi yg ada utk kebaikan..
BalasHapustentu peluang menjadi unicorn di asia sangat tinggi karena jumlah pengguna digital besar sekali, lihat aja 142 juta tuhhhh,
BalasHapusacaranya kereen mbak, nambah wawasan