Hamil, Anyang-anyangan, dan Uri-Cran
"Selamat ya, teh, kayaknya mau punya baby, deh!"
"Selamat ya, teh, kayaknya mau punya baby, deh!"
Kalimat tersebut terlontar dari salah satu rekan kerja kepada Lina, sahabat saya yang bekerja di kantor yang sama. Saya dan Lina langsung berpandangan mendengarnya. Sedetik kemudian, pandangan beralih kepada perutnya yang tidak menggendut, dan detik berikutnya kami tertawa bersama. Bingung, antara percaya dan tidak percaya, antara harus sedih atau gembira.
"Iya gitu, gue hamil?", katanya seperti orang linglung. "Tapi kan umur gue udah 40 lebih...."
Saya terharu biru mendengarnya. "Ya.. bisa jadi."
Usia Lina pada saat itu sudah di atas 40 tahun, dan baru saja melangsungkan pernikahannya yang kedua. Sahabat saya itu mengalami masa lalu yang lumayan kelam bersama mantan suaminya, yang membuat pernikahannya kandas di tengah jalan. Dua yang tadinya sejoli itu memutuskan untuk berpisah, menjadi janda dan duda tanpa anak. Beruntung, Lina diberi kesempatan kedua membangun bahtera rumah tangga dan, mungkin, kali akan ada anak-anak di dalamnya.
"Emang sih, gue berasa lemes terus belakangan ini. Gampang pusing. Lesu, kayak ngga semangat ngapa-ngapain gitu.", lanjut perempuan yang saya yakin sedang berharap-harap cemas akan datangnya buah hati itu.
Saya juga memperhatikan perubahan itu darinya, sih. Saat itu Lina memang terlihat lebih pucat dari biasanya, walau make up tebal menutupi wajah putihnya. Selain itu, ia juga sering bolak-balik ke kamar mandi. Entah karena mual-mual, atau beser, hehehe....
"Iya gitu, gue hamil?", katanya seperti orang linglung. "Tapi kan umur gue udah 40 lebih...."
Saya terharu biru mendengarnya. "Ya.. bisa jadi."
Usia Lina pada saat itu sudah di atas 40 tahun, dan baru saja melangsungkan pernikahannya yang kedua. Sahabat saya itu mengalami masa lalu yang lumayan kelam bersama mantan suaminya, yang membuat pernikahannya kandas di tengah jalan. Dua yang tadinya sejoli itu memutuskan untuk berpisah, menjadi janda dan duda tanpa anak. Beruntung, Lina diberi kesempatan kedua membangun bahtera rumah tangga dan, mungkin, kali akan ada anak-anak di dalamnya.
"Emang sih, gue berasa lemes terus belakangan ini. Gampang pusing. Lesu, kayak ngga semangat ngapa-ngapain gitu.", lanjut perempuan yang saya yakin sedang berharap-harap cemas akan datangnya buah hati itu.
Saya juga memperhatikan perubahan itu darinya, sih. Saat itu Lina memang terlihat lebih pucat dari biasanya, walau make up tebal menutupi wajah putihnya. Selain itu, ia juga sering bolak-balik ke kamar mandi. Entah karena mual-mual, atau beser, hehehe....
Tidak berlama-lama bingung, sang sahabat segera senyum-senyum sumringah lagi.
"Punya baby, kenapa enggak?", jeritnya girang, "Alhamdulillah ya Allah...."
Saya memeluknya. Sejak awal pernikahan keduanya ini, Lina memang tidak berharap banyak soal momongan. Ia dan suaminya sadar tentang kemungkinan punya anak beserta resikonya pada si jabang bayi nanti. Ah tapi, walau usia sudah tidak lagi muda, kalau gusti Allah sudah 'turun tangan', ya mau gimana lagi selain bersyukur dan berserah pada kehendakNya?
"Punya baby, kenapa enggak?", jeritnya girang, "Alhamdulillah ya Allah...."
Saya memeluknya. Sejak awal pernikahan keduanya ini, Lina memang tidak berharap banyak soal momongan. Ia dan suaminya sadar tentang kemungkinan punya anak beserta resikonya pada si jabang bayi nanti. Ah tapi, walau usia sudah tidak lagi muda, kalau gusti Allah sudah 'turun tangan', ya mau gimana lagi selain bersyukur dan berserah pada kehendakNya?
Sebelum sore tiba di hari itu, seakan ingin segera memastikan si kabar bahagia, kami menyelinap pergi ke dokter kandungan untuk mencari tahu. Rencananya, jika hasilnya memang positif, Lina akan berpura-pura sakit dan minta suaminya pergi lagi ke dokter bersamanya keesokan hari. Mau kasih kejutan, gitu. Drama banget....
Saya ingat, di sepanjang perjalanan, senyuman tak lepas dari bibir pucatnya. Tapi, bibir melengkung ke atas itu segera turun setelah mendengar penjelasan dari bu Dokter Kandungan,
Saya ingat, di sepanjang perjalanan, senyuman tak lepas dari bibir pucatnya. Tapi, bibir melengkung ke atas itu segera turun setelah mendengar penjelasan dari bu Dokter Kandungan,
"Maaf, kelihatannya ibu merasa kelelahan itu lebih karena infeksi saluran kemih. Bukan karena kehamilan.."
Mungkin kalau itu sebuah adegan film, penonton sudah menghelakan sebuah simpati, "Ooowh...." Saya pun mengucapkannya. Dalam hati.
Saya melirik Lina. Wajahnya datar, lalu memaksakan sebuah tawa,
"Ahahaha, saya geer banget bisa hamil, ya Dok?"
Linu saya mendengarnya. Sahabat saya itu tentu remuk redam hatinya. Hancur, karena sesuatu yang didambakan telah direnggut darinya. Bayangan perut menggendut dengan janin mungil di dalamnya, lenyap seketika. Angan membuai bayi dalam pelukan di usianya yang kepala empat itu, menghilang entah ke mana. Hiks. Infeksi saluran kemih, ternyata, dan bukannya hamil....
"Ahahaha, saya geer banget bisa hamil, ya Dok?"
Linu saya mendengarnya. Sahabat saya itu tentu remuk redam hatinya. Hancur, karena sesuatu yang didambakan telah direnggut darinya. Bayangan perut menggendut dengan janin mungil di dalamnya, lenyap seketika. Angan membuai bayi dalam pelukan di usianya yang kepala empat itu, menghilang entah ke mana. Hiks. Infeksi saluran kemih, ternyata, dan bukannya hamil....
Apa sih, Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
ISK itu adalah keadaan tidak nyaman pada daerah sekitar perut bawah karena merasa tidak dapat menyelesaikan buang air kecilnya. Tidak enak, karena sering merasa ingin 'pipis', tapi saat ke kamar mandi, air seni yang keluar hanya sedikit.
Kandung kemih manusia itu rata-rata bisa menampung sekitar 0,4 liter air seni. Jika sudah lebih dari itu, terjadilah proses alami, yaitu kandung kemihnya merenggang dan merangsang keinginan untuk membuang. Jika keinginannya dituruti, air seni bisa dikeluarkan sampai sebanyak 300-500 mililiter, dan kandung kemih kembali pada ukuran normal.
Sayang, kebanyakan dari kita sering mengabaikan keinginan itu, dan menundanya untuk waktu yang cukup lama. Padahal, menunda 'pipis' itu bisa mengakibatkan saluran kemih terinfeksi bakteri seperti Escherichia coli (E.coli), Klebsiella, dan Pseudomonas. Terutama bakteri E.coli yang hidup di dalam saluran cerna, yang diketahui menjadi 80% dari keseluruhan penyebab kasus ISK.
Mengapa Bisa Terinfeksi?
Karena saluran kemih itu dekat dengan dengan anus, tempat pembuangan tinja. Dan terutama pada wanita, panjang saluran itu hanya sekitar 4 cm saja, menyebabkan lebih riskan terkena berbagai bakteri dari anus lalu mengalami ISK. Apalagi, menyandang kodrat sebagai istri dan ibu, wanita itu sangat multi-tasking dan sibuk tanpa kenal waktu, sehingga cenderung abai terhadap panggilan alam berkemih.
Apa Gejalanya?
Ketidaknyamanan dalam masalah 'pipis-enggak-pipis-enggak' ini bisa terus berlangsung selama beberapa kali dalam sehari, hingga penderitanya cukup dibuat lelah. Ya, seperti yang Lina rasakan itu. Tidak bersemangat, letih, lesu, dan suka bolak-balik kamar kecil. Wajar saja ia 'geer' bakal hamil, karena gejalanya mirip. Walaupun dalam kasus ISK, penderitaanya lebih 'menyiksa'.
Bagaimana tidak tersiksa? Sudah 'kebelet pipis' lalu bergegas ke toilet, tapi ternyata pipisnya 'macet' dan tidak mengempiskan kantung kemih. Sepertinya masih banyak air seni tersisa, tapi tidak bisa keluar. Keadaan ini sering disebut sebagai 'anyang-anyangan'.
Sepintas lalu, anyang-anyangan terdengar seperti hal biasa saja. Semacam tidak penting dan bisa menyerang siapa saja untuk kemudian hilang dengan sendirinya. Padahal jika tidak ditangani dengan semestinya, anyang-anyangan dapat berakhir pada ISK yang bisa saja menyebar ke infeksi organ vital lain. Yuk ah, perhatikan lagi baik-baik gejalanya, karena menurut penelitian, sekitar 5 dari 10 wanita pernah terkena, loh!
Gejala ISK yang umum terjadi, antara lain:
Bagaimana tidak tersiksa? Sudah 'kebelet pipis' lalu bergegas ke toilet, tapi ternyata pipisnya 'macet' dan tidak mengempiskan kantung kemih. Sepertinya masih banyak air seni tersisa, tapi tidak bisa keluar. Keadaan ini sering disebut sebagai 'anyang-anyangan'.
Sepintas lalu, anyang-anyangan terdengar seperti hal biasa saja. Semacam tidak penting dan bisa menyerang siapa saja untuk kemudian hilang dengan sendirinya. Padahal jika tidak ditangani dengan semestinya, anyang-anyangan dapat berakhir pada ISK yang bisa saja menyebar ke infeksi organ vital lain. Yuk ah, perhatikan lagi baik-baik gejalanya, karena menurut penelitian, sekitar 5 dari 10 wanita pernah terkena, loh!
Gejala ISK yang umum terjadi, antara lain:
1. Rasa sakit saat buang air kecil
Sakitnya memang tidak seberapa, tapi lumayan menyiksa. Perut bagian bawah terasa linu, seperti saat hamil dan ditendang si jabang bayi.
2. Warna air seninya sangat keruh, dan baunya menyengat
Seperti saat-saat di mana harus mengalami opname di rumah sakit, dengan begitu banyak kapsul dan tablet obat yang harus ditelan, hingga urine yang keluar cenderung kuning-kecoklatan dan bercampur bau obat. Kadang-kadang jika sudah agak parah, air seni bisa juga bercampur darah.
3. Bisa disertai nyeri panggul (pada wanita) atau nyeri di anus (pada pria)
Rasanya seperti pegal-pegal saat menstruasi, tapi membingungkan karena tidak jelas alasannya.
4. Terkadang bisa jadi demam
Yang jelas, penderitanya akan merasa kelelahan dan pucat. Mirip gejala awal kehamilan, mudah capai dan pusing-pusing ringan.
5. Frekuensi ke toilet meningkat
Yang biasanya jadwal ke kamar kecil setiap hari hanya sekitar 3-4 kali, ketika anyang-anyangan bisa buang air kecil lebih dari 8 kali sehari, dan keluarnya sedikit-sedikit....
Nah, jika sudah tau penyebab anyang-anyangan berikut penyebab rasa sakit dan tidak nyamannya, yuk lihat cara mengatasi susah buang air kecil tersebut, sebelum bertambah parah dan jadi ISK!
Cara Mencegah Anyang-anyangan
1. Buang Air Kecil Segera
Turutilah panggilan alam ini, karena begitulah sejatinya tubuh 'berbicara'. Tanpa suara, hanya memberikan tanda-tanda. Jadi, kalau sudah 'kebelet pipis', segeralah mencari toilet, ya!
2. Jaga Kebersihan Daerah Kewanitaan
Dengan membasuh kemaluan setelah buang air kecil dari depan ke belakang. Jika dilakukan sebaliknya, bakteri yang ada di sekitar anus akan terbawa ke depan, ke bagian kewanitaan.
Cara Mencegah Anyang-anyangan
1. Buang Air Kecil Segera
Turutilah panggilan alam ini, karena begitulah sejatinya tubuh 'berbicara'. Tanpa suara, hanya memberikan tanda-tanda. Jadi, kalau sudah 'kebelet pipis', segeralah mencari toilet, ya!
2. Jaga Kebersihan Daerah Kewanitaan
Dengan membasuh kemaluan setelah buang air kecil dari depan ke belakang. Jika dilakukan sebaliknya, bakteri yang ada di sekitar anus akan terbawa ke depan, ke bagian kewanitaan.
3. Urinalisis
Atau pemeriksaan urine, guna mencari petunjuk penting dari ISK. Jika positif ditemukan Leukosuria, Hematuria, dan beberapa bakteri lain, maka harus ditangani secara medis.
4. Minum Air Putih yang Cukup
Kalau merasa takut terindikasi anyang-anyangan lalu membatasi minum air putih, maka asumsi seperti itu tidaklah benar. Air putih, seperti yang diketahui, adalah obat paling sederhana namun efektif untuk segala jenis penyakit. Dengannya, segala racun yang tertelan akan terdorong keluar, baik melalui pori-pori maupun saluran pencernaan dan pembuangan. Air putih juga membantu melarutkan garam, sehingga ginjal tetap sehat tanpa 'pengeluaran' yang mengkristal.
5. Hara Mudra
Mudra adalah salah satu metode Self Healing yang berasal dari India. Sudah sejak 5.000 tahun, orang-orang di sana mengenal dan mempraktikan seni Pengobatan Diri Sendiri ini. Ada banyak pose Mudra untuk berbagai jenis penyakit, dan Hara Mudra adalah yang paling cocok untuk ISK.
'Hara' mengandung arti 'Lautan Energi' dalam Bahasa Sansekerta. 'Lautan Energi' ini letaknya di pusar, masuk sekitar 5 cm ke dalam. Secara harafiah, Hara menunjuk pada perut dan fungsi-fungsi di dalamnya, termasuk pencernaan, penyerapan, dan pembuangan. Oleh sebab itu, melakukan Hara Mudra akan sangat baik untuk sistem pencernaan dan pembuangan. Bahkan dikatakan bahwa Mudra ini bisa menyelesaikan berbagai macam masalah yang sering timbul pada wanita, seperti Infeksi saluran kemih, peradangan panggul, atau inkonsistensi urine.
Atau pemeriksaan urine, guna mencari petunjuk penting dari ISK. Jika positif ditemukan Leukosuria, Hematuria, dan beberapa bakteri lain, maka harus ditangani secara medis.
4. Minum Air Putih yang Cukup
Kalau merasa takut terindikasi anyang-anyangan lalu membatasi minum air putih, maka asumsi seperti itu tidaklah benar. Air putih, seperti yang diketahui, adalah obat paling sederhana namun efektif untuk segala jenis penyakit. Dengannya, segala racun yang tertelan akan terdorong keluar, baik melalui pori-pori maupun saluran pencernaan dan pembuangan. Air putih juga membantu melarutkan garam, sehingga ginjal tetap sehat tanpa 'pengeluaran' yang mengkristal.
5. Hara Mudra
Mudra adalah salah satu metode Self Healing yang berasal dari India. Sudah sejak 5.000 tahun, orang-orang di sana mengenal dan mempraktikan seni Pengobatan Diri Sendiri ini. Ada banyak pose Mudra untuk berbagai jenis penyakit, dan Hara Mudra adalah yang paling cocok untuk ISK.
'Hara' mengandung arti 'Lautan Energi' dalam Bahasa Sansekerta. 'Lautan Energi' ini letaknya di pusar, masuk sekitar 5 cm ke dalam. Secara harafiah, Hara menunjuk pada perut dan fungsi-fungsi di dalamnya, termasuk pencernaan, penyerapan, dan pembuangan. Oleh sebab itu, melakukan Hara Mudra akan sangat baik untuk sistem pencernaan dan pembuangan. Bahkan dikatakan bahwa Mudra ini bisa menyelesaikan berbagai macam masalah yang sering timbul pada wanita, seperti Infeksi saluran kemih, peradangan panggul, atau inkonsistensi urine.
Cara melakukannya: Hara Mudra memiliki formasi jari yang berbeda antara tangan kanan dan tangan kiri. Untuk tangan kanan, satukan ujung-ujung ibu jari dengan jari manis dan kelingking. Biarkan dua jari lainnya tetap lurus namun tidak kaku. Sedangkan pada tangan kiri, satukan ujung-ujung ibu jari dengan jari tengah dan manis. Lakukan selama setidaknya 5 menit sampai senyamannya, sambil duduk bersila dan memperhatikan napas, dan berkonsentrasi serta melangitkan niat untuk membenahi ketidakseimbangan pada saluran kemih.
Selain 5 cara di atas, ada satu cara lagi untuk mencegah anyang-anyangan, yaitu:
Mengkonsumsi Uri-cran
Uricran adalah ekstrak buah Cranberry segar dalam kemasan. Ekstrak ini bisa dinikmati dalam bentuk kapsul (Prive Uri-cran) dan bubuk (Prive Uri-cran Plus). Konon, buah Cranberry ini sudah diketahui khasiatnya sejak zaman Indian kuno. Para traditional healer kala itu menggunakan ramuan Cranberry untuk mengobati luka akibat terkena panahan. Bayangkan, mungkin rasanya dingin dan segar ya, saat tumbukan buah itu menyentuh kulit. Pasti lukanya segera sembuh! Apalagi, keluarga berry memang terkenal mengandung banyak vitamin C, kaya serat dan mineral, serta senyawa-senyawa kimia yang membuatnya ampuh sebagai antioksidan.
Ratusan tahun kemudian, yaitu zaman now, banyak penelitian telah membuktikan khasiat tersebut, dan mempatenkannya menjadi obat herbal yang mampu mengatasi berbagai penyakit serta menguatkan sistem imun tubuh. Salah satunya adalah yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Perancis, yaitu AFSSA, yang mengizinkan jus Cranberry sebagai antibakteri untuk kesehatan saluran kencing. Buah ini ternyata bersifat anti adhesi, dan membuat bakteri susah menempel pada saluran kemih, sehingga mencegah pertumbuhannya yang memicu infeksi.
Sejak Uri-cran yang diproduksi oleh perusahaan terkemuka, Combiphar, ini beredar di toko-toko obat ternama, saya dan Lina jadi sering mengkonsumsinya. Soalnya, tidak sekadar untuk membantu penyembuhan, Uri-cran bisa juga dikonsumsi untuk tujuan memelihara kesehatan dan mencegah anyang-anyangan.
Caranya mudah saja, kok. Untuk produk yang bubuk (kami lebih suka yang kemasan sachet daripada kapsul), cukup melarutkannya ke dalam satu gelas belimbing air, dan minum sebanyak 1-2 sachet sehari. Setiap sachetnya yang seberat 8 gram itu berisi 375mg ekstrak Cranberry, 60 mg Vitamin C, dan bakteri-bakteri yang baik bagi usus.
Uri-cran boleh untuk Ibu Hamil?
Kembali ke cerita saya, Lina bersama suaminya sekarang sudah memiliki satu anak perempuan cantik, loh, yang diberinya nama Wa'afi Ramadhani. Ia melahirkan di usia 42 tahun, melalui persalinan Caesar. Menghadirkan ke dunia seorang anak berkebutuhan khusus yang sehat dan memiliki kelebihan sebagai jenius, alhamdulillah :)
Kadang-kadang jika sedang minum 'jus Cranberry' ini berdua, kami tertawa-tawa mengenang kejadian lucu yang mengharukan beberapa tahun lalu itu, hahahaha! Kenangan oh kenangan....
Yuk ah, langsung cari toko obat terdekat dan beli sekantung Uri-Cran! Semoga kita semua sehat dan fit terus bersama Uri-Cran, yah!
Selain 5 cara di atas, ada satu cara lagi untuk mencegah anyang-anyangan, yaitu:
Uricran adalah ekstrak buah Cranberry segar dalam kemasan. Ekstrak ini bisa dinikmati dalam bentuk kapsul (Prive Uri-cran) dan bubuk (Prive Uri-cran Plus). Konon, buah Cranberry ini sudah diketahui khasiatnya sejak zaman Indian kuno. Para traditional healer kala itu menggunakan ramuan Cranberry untuk mengobati luka akibat terkena panahan. Bayangkan, mungkin rasanya dingin dan segar ya, saat tumbukan buah itu menyentuh kulit. Pasti lukanya segera sembuh! Apalagi, keluarga berry memang terkenal mengandung banyak vitamin C, kaya serat dan mineral, serta senyawa-senyawa kimia yang membuatnya ampuh sebagai antioksidan.
Ratusan tahun kemudian, yaitu zaman now, banyak penelitian telah membuktikan khasiat tersebut, dan mempatenkannya menjadi obat herbal yang mampu mengatasi berbagai penyakit serta menguatkan sistem imun tubuh. Salah satunya adalah yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Perancis, yaitu AFSSA, yang mengizinkan jus Cranberry sebagai antibakteri untuk kesehatan saluran kencing. Buah ini ternyata bersifat anti adhesi, dan membuat bakteri susah menempel pada saluran kemih, sehingga mencegah pertumbuhannya yang memicu infeksi.
Sejak Uri-cran yang diproduksi oleh perusahaan terkemuka, Combiphar, ini beredar di toko-toko obat ternama, saya dan Lina jadi sering mengkonsumsinya. Soalnya, tidak sekadar untuk membantu penyembuhan, Uri-cran bisa juga dikonsumsi untuk tujuan memelihara kesehatan dan mencegah anyang-anyangan.
Caranya mudah saja, kok. Untuk produk yang bubuk (kami lebih suka yang kemasan sachet daripada kapsul), cukup melarutkannya ke dalam satu gelas belimbing air, dan minum sebanyak 1-2 sachet sehari. Setiap sachetnya yang seberat 8 gram itu berisi 375mg ekstrak Cranberry, 60 mg Vitamin C, dan bakteri-bakteri yang baik bagi usus.
Uri-cran boleh untuk Ibu Hamil?
Kembali ke cerita saya, Lina bersama suaminya sekarang sudah memiliki satu anak perempuan cantik, loh, yang diberinya nama Wa'afi Ramadhani. Ia melahirkan di usia 42 tahun, melalui persalinan Caesar. Menghadirkan ke dunia seorang anak berkebutuhan khusus yang sehat dan memiliki kelebihan sebagai jenius, alhamdulillah :)
"Lalu, kalau dulu memang sudah ada Uri-Cran dan sang sahabat hamil sekaligus anyang-anyangan, bolehkan minum Uri-Cran?"Tentu saja! Uri-cran itu kan sesederhana jus buah Cranberry yang diproses menjadi bubuk. Mirip dengan bubuk jus buah lainnya yang bisa dikonsumsi oleh perempuan manapun juga. Mengkonsumsi Prive Uri-cran Plus itu mirip-mirip dengan menyamil Cranberry, karena rasanya perpaduan asam dan manis khas buah-buahan keluarga berry. Warnanya pink keunguan, mirip dengan buah aslinya yang merah tua agak marun, dari pohonnya yang tumbuh liar bersemak-semak. Pokoknya, segar dan menyehatkan, deh!
Kadang-kadang jika sedang minum 'jus Cranberry' ini berdua, kami tertawa-tawa mengenang kejadian lucu yang mengharukan beberapa tahun lalu itu, hahahaha! Kenangan oh kenangan....
Sumber tulisan:
http://uricran.co.id/
https://bloggerperempuan.co.id/uricran/
http://health.detik.com/read/2014/10/01/194449/2707057/775/begini-risikonya-jika-sering-menahan-kencing-terlalu-lama
http://kabarinews.com/jangan-sepelekan-anyang-anyangan-dan-kesemutan/35104
http://lifestyle.okezone.com/read/2015/10/03/481/1225457/awas-bahaya-mengintai-di-balik-anyang-anyangan
http://uricran.co.id/2016/04/15/gejala-anyang-anyangan-yang-harus-anda-ketahui/
https://oeypatrick.wordpress.com/2012/12/05/infeksi-saluran-kemih/
Anyang - anyangan ini kadang dianggap sepele ya teh, tapi ternyata serem banget efeknya kalau diantepin mah nya
BalasHapusIya makanya harus rajin minum ini buat jaga2, hihihi
HapusAku bacanya baper banget semoga gada lagi yang sakit gitu ya Teh, tfs😇
BalasHapusHiks iya sedih yaa.... Aamiin :)
HapusEh, aku sering refleks posisi yang left hand tuh, Mbak. Refleks aja, nggak ngerti kalo itu mudra.
BalasHapusBtw, semoga temen Mbak Ayu dberi yang terbaik oleh-Nya.
Hihihi iya pose-pose jari itu semuanya sebenernya Mudra, mbak. Aamiin, temenku bahagia banget sama anak satu-satunya itu :)
HapusAh semoga temannya diberi yang terbaik oleh Allah SWT, kecewa pasti ada ya...btw uri can praktis dan enak ya teh :)
BalasHapusAamiin iya teh, dia sudah punya anak satu perempuan :)
HapusUdah terkenal bgt karena byk blogger yg ngulas urican.
BalasHapusBahanbya aja dari bahan alami udah pasti aman dan bs ngatasi anyang2an. Hehe
Iya bahannya langsung dari buahnya, jadi berasa minum jus, hihi
HapusWuih keren, selain minum uri cran bisa coba mudranya jg ya
BalasHapus