[] Bilik Menulisku: 9 Dzulhijjah yang berkesan dalam World #HourQuran

Jumat, 01 September 2017

9 Dzulhijjah yang berkesan dalam World #HourQuran


Alhamdulillahirabbil 'alamin, Kamis tanggal 31 Agustus kemarin, saya mendapat kesempatan yang langka, yaitu berpartisipasi dalam acara World #QuranHour, 9 Dzulhijah 1438 Hijriyah, di masjid Pusdai, Bandung. Bertambah senang, karena Kayla si sulung sedang libur sekolah dalam rangka memperingati Idul Qurban. Jadilah kami berangkat ke sana, bertemu dengan selautan orang yang ingin bersama-sama melantunkan ayat suci Al Qur'an.

Ya, World #HourQuran memang diselenggarakan serentak di seluruh dunia untuk turut merayakan kemenangan ibadahnya para jamah Haji, yang sedang berada di Baitullah sana. Dari jam 9 hingga 10 pagi, kami bersinergi mengkhatamkan kitab suci Al Qur'an. Seakan ingin ikut mengirimkan energi ayat-ayat suci ke sekitaran Ka'bah, sekaligus melepaskan harapan serta doa untuk segera dipanggil mengunjungi tanah suci Mekkah dan Madinah. Aamiin ya Allah, ya rabbal alamin.


Demikian dua penggal ayat Qur'an yang kemarin saya ikut dengarkan secara live dengan suara yang sangat indah. Dua penggal dari surah Ar-Rahman, yang dibacakan oleh hafidz muda, Muzammil Hasballah, yang belakangan ini sempat mencuri perhatian para emak -naksir tapi bukan untuk mereka, melainkan untuk anak gadisnya, qiqiqiq!

Selain menghadirkan Muzammil, acara yang aslinya berjudul 'Dunia Mengaji, One Hour with Qur'an' ini juga mengundang beberapa tokoh lain, seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Kembar 3 Hamanis, Ustadz Hilman Rosyad, KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz, Ustadz Abu Rabbani, Ustadz Ambya Abu Fathin, serta Ustadz Evie Effendi. Tak hanya itu, event mendunia ini pun memiliki sponsor yang sholeh nan bageur pisan, yang menyediakan Al-Qur'an gratis plus voucher Umroh bagi 1.000 orang pertama yang mendaftar. Jazakumullah khairan katsiran, Qur'an Cordoba!


Image may contain: drink and indoor
Kayla dengan Al Qur'an barunya,
melantunkan bagiannya di juz 19, lembar 2

Acara dibuka dengan berbagai sambutan, yang semuanya menyampaikan kebanggaan atas kehadiran partisipan yang sampai tumpah ruah ke halaman, karena cintanya pada kitab warisan Nabiyullah Muhammad shallahu'alaihi wassalam ini. Terselip juga pesan, bahwa kami harus tetap bersatu, walau berbagai cobaan dan ujian untuk memecah belah kerap menghalang. Bersatu juga dalam keharmonisan dengan para umat beragama lainnya, dalam naungan negara yang senantiasa memberi perlindungan dan keamaan bagi warga negaranya.

Matahari semakin naik, dan suasana semakin membuncah saat para hafidz mulai membacakan ayat suci. Tak lama setelah itu, masing-masing dari kami mulai mengumandangkan satu halaman Al-Qur'an yang menjadi bagian kami unuk mengkhatamkannya. Suara mendengung langsung mengudara, syahdu menyenandungkan kisah-kisah yang terabadikan. Khusyuk, dengan hati penuh dengan emosi beragam, larut dalam aura penghayatan yang dalam. Subhanallahu wallahuakbar....

Image may contain: one or more people and people sitting
Muzammil Hasballah, saat membacakan ayat 1-16 
Surah Ar-Rahman dengan suaranya yang indah
*foto oleh Zia

Momen menyelesaikan 30 juz itu lalu berakhir, dan ditutup dengan pembacaan doa khatam Qur'an. Tak sedikit dari kami yang mengatupkan bibir dan menutup mata dalam haru, menyembunyikan air mata yang memaksa keluar. Alhamdulillah, dalam satu jam itu, seluruh dunia berhasil menamatkan bacaan kitab suci secara serentak!

Setelah itu, tiba saatnya kami dibekali siraman rohani. Para ustadz dan ustadzah bergiliran menyampaikan dakwahnya di panggung. Ada yang santai namun sangat makjleb!, ada yang menggebu-gebu dan bikin tertawa 'ngakak! Hampir semua memberi nasihat untuk senantiasa kembali kepada Al-Qur'an. Sejauh mana melangkah, sepintar apapun berpendapat, selalu kembalikan segala tanya kepada sang kitab suci. Di sana, dan hanya di sanalah kita akan mendapatkan sejatinya jawaban.

Image may contain: 4 people
Para tamu undangan *foto oleh UwienBudi

Ustadz Evie Effendi didaulat sebagai pamungkas, yang sukses membuat kami terpingkal-pingkal di tempat duduk kami yang lesehan dan sesak, saking penuhnya partisipan. Gaya berceritanya yang kekinian didukung oleh bahasa dan logat Sunda yang kental sangat 'masuk' ke para jama'ah. Ia membandingkan kebiasaan dalam hidup yang lebih sering berteman dengan gadget ketimbang Al-Qur'an. Yang lebih sering Youtube-an daripada taddarusan. Yang lebih demen whatsapp-an, bukannya tilawahan. *tutupmuka

Ya, Ustadz, insyaaAllah kami akan lebih berpandu pada Al-Qur'an. Saya, terutama, karena ingin lebih merasakan nikmatnya menjalin kemesraan dengan ayat-ayat suci, warisan sang Nabiyullah tercinta. Rasullullah terakhir yang akan turut memberikan syafaat pada umatnya di akhir masa kelak.... InsyaaAllah. 

16 komentar:

  1. Masyaallah..senangnya ikut acara itu..saya envy banget, baca semua artikel tentang One Hour Qur'an..beruntungnya Mbak Ayu

    BalasHapus
  2. Subhanallah, itu teh sekalian khataman bareng?? aku merinding euyyyy. Sayangnya gak bisa ikutan.. hiks

    BalasHapus
  3. Subhanallah ada program #worldhour Qur'an di Bandung. Moga di jambi ada juga program ini.
    Duh, kangen ke bandung dan pusda'i. Masjidnya luas dan nyaman

    BalasHapus
  4. Subhanallah. Khatam bareng mba? Seandainya disini ada juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, insyaaAllah, tiap orang dapet bagian selembar, dibaca rame2 biar khatam :)

      Hapus
  5. Mba Putu, tinggal di Bandungnya sebelah mana sih? Saya juga orang Bandung tapi baru pindah k Jakarta hihihi. Dekat pisdai kah mba tinggalnya 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. i daerah Bandung timur, jadi sekitar 30 menitan lah ke Pusdai ^^

      Hapus
  6. MasyaAllah ada diantara orang-orang sholeh/ sholehah yang mencintai Al-Quran rasanya luar biasa. :)

    BalasHapus
  7. Wah denger langsung Muzzamil ngaji atuh ya, teh? Kalo tarawehan pgn uy ke Salman. Ceunah suka ada jadwalnya dia jadi imam di sana.

    BalasHapus