Ah, tidak juga selalu di cafe mahal, ding! Tempat nongkrong terasyik saya malah ada di basement-1 gedung kantor tempat saya bekerja dulu. Disebuah kantin yang penuh asap rokok bercampur bau keringat para marketing dan debt collector yang baru kembali dari jalanan. Menjalankan tugasnya bermuka manis mencari nasabah, atau justru bergalak-galak ria memarahi orang menyuruhnya bayar hutang. Kantin yang sederhana, dan satu-satunya. Yang menyediakan bermacam gorengan lima ratusan, es teh manis panas (loh??), mie instan yang ngebul-ngebul menggoda iman, dan... kecengan!
Iyah! Kecengan. Ngga salah kan, kami para jomblowan dan jomblowati dari puluhan perusahan di gedung berlantai sebelas yang numplek-blek di lantai bawah tanah itu saling melempar senyum dan pandang? Siapa yang akan tahu, kalau disela-sela kepulan asap dan aroma kelek tubuh itu terpancar gelombang cinta? *halah, lebay, taneman kali gelombang cinta... Soalnya, banyak loh, yang ternyata 'jadian'. Padahal awalnya cuma kiceup-kiceupan, alias kedip-kedip bertukaran sinyal asmara...
Jaman SD dulu, ketika sedang giat-giatnya tarawih karena disuruh pak guru dan karena kecengan juga datang (sungguh, alasan ibadahnya 'ngga barokah banget nih! pak ustadz juga tiba-tiba jadi selebritis yang direbutin tandatangannya. bukan karena ceramahnya, tapi semata hanya karena harganya sama dengan nilai 'A' dipelajaran agama), bisa ngeliat pecinya si doi itu udah bahagiaa banget! Nah, berpuluh tahun kemudian, saat nongkrong di besmen dan ngeliat kepulan asep rokoknya si doi juga sama bahagianya. Norak banget, ya? Biarin ajalah, namanya juga usaha...
Salah satu teman bahkan (sok) menasehati, supaya 'usaha' saya sedikit lebih dihargai oleh sang pujaan hati. "Elu lewat aja di depan dia. Trus pura-pura kesandung kaki orang. Trus elu jatoh, deh! Pan jadi ditolongin tuh sama dia. Dipegangin tangannya, digendong..." Sebenarnya romantis juga pendapat itu, tapi lebih mungkin jadi ide buruk. Iya kalo dia perhatian, kalo cuma ngelirik terus bilang, "Jalannya ati-ati dong, mbak!", kan garing... *tutup muka ngga berani ngebayangin betapa mati gayanya saya kalau itu sampai terjadi
Pokoknya, kantin besmen itu the best lah. Menyenangkan sekali bukan, mengobrol dan bercanda ringan bersama para sahabat yang seide, sejalan, sepikiran, sekelakuan... (walaupun kebanyakan 'ngaco, tapi asyik :p)? Dan, semua itu harus saya relakan untuk berakhir, karena kantor saya di-police line oleh polisi (ceritanya panjang lagi, yang pasti, saya ngga commit any crime loh yaa), dan yang jelas, karena saya kemudian menikah dan segera punya baby. Jadi rasanya, 'nongkrong-nongkrong tidak lagi menjadi kebutuhan utama, lebih asyik 'mantengin bayi, hehe...
Tapiiiii...... kan saya kangen juga berbagi canda dan cerita. Namanya juga ibuk-ibuk, kan katanya 'harus' keluar minimal 500ribu kata perhari... Dan berhubung sahabat-sahabat saya akhirnya berkelana keluar kota dan belum pada menikah apalagi punya anak, saya pun jadi tambah merasa 'sendirian'. Semua cerita saya tentang dunia pernikahan dan anak-anak jadi kurang 'nyambung' lagi dengan cerita mereka tentang travelling dan kecengan. Apalagi, saya belum ketemu lagi dengan teman-teman yang seide, sejalan, sepikiran dll seperti dulu itu...
Selama ini, semua kekangenan saya untuk berbagi itu cuma bisa dipendam, sampai akhirnya saya menemukan KEB. Entah kenapa, rasanya senang sekali bisa berada ditengah orang-orang yang punya cerita dan permasalahan yang sama dengan saya. Sebagai ibu, para emak kan tentunya pernah mengalami ini dan itu bersama suami, kisah ini dan itu tentang anak, kekesalan ini dan itu pada urusan-urusan rumah tangga, dsb-dsb yang saya juga rasakan! Terlebih lagi, emak-emak ini bisa mengemas dan membaginya lewat tulisan yang menginspirasi, sesuatu yang saya juga senang lakukan!
Tak terbayang betapa suka citanya saya punya teman-teman yang 'nyambung' seperti para emak di KEB. Walau belum bertemu secara langsung, tulisan-tulisan mereka seperti membawa saya untuk ikut tersenyum atau prihatin. Seakan mengajak saya ikut tertawa atau memeluk sang penulis, untuk menunjukkan kebersamaan yang menyamankan. Nikmat sekali bisa kembali 'mendengar dan didengar' dalam bercerita, berbagi sedih dan tawa, sampai berdiskusi dengan cerdas dan penuh manfaat dengan teman-teman yang memiliki banyak kesamaan. Hmm, ingin deh rasanya, peyukpeyuk kalian semua...
Tidak ada hadiah, apalagi perayaan dari saya, yang ada hanya ungkapan terima kasih dan doa. Terima kasih sudah menjadi wadah cantiq yang menampung berbagai inspirasi, tempat nongkrong yang unyu untuk berbagi cerita dan diskusi, dan sekolah yang manis tempat belajar dan berkarya. Semoga KEB panjang umurnya, diridhoi dan barokah dalam setiap langkahnya, dan semakin menjadi tempat kumpul-kumpul yang bermanfaat bagi para emak khususnya. Aamiin.
"Educating the mind without educating the heart is no education at all" ~ Aristotle. Selamat Ulang Tahun yang kedua, moga KEB makin maju dalam mengedukasi pikiran dan hati semuanya ^_^
Salam penuh sayang,
KEB emang topmarkotop ya, Mak. Sebuah rumah yang hangat dan penuh cinta, di mana anggotanya bebas bercerita, berbagi kisah dan saling menginspirasi. :)
BalasHapusIyah mbak, hangat dan penuh cinta :)
Hapusaamiin untuk semua doanya, salam kenal juga mak :)
BalasHapusiyaa maak... muaaah ^o^
HapusDuh, terharu, ingin nangis baca postingan ini.
BalasHapusTerima kasih ya sudah bangga, A proud member of KEB"
Terima kasih sudah menjadikan KEB, tempat nongkrong yang mengasyikkan :)
I love you :*
love u too, mak indaaah.. smooch!
Hapusdan gara-gara KEB kita jadi kenal yaaaaa ^_^
BalasHapusiyaah! kl gada pungky gada paisley gada gehol dooonk :p
HapusAmiin Allahumma Amiiin...
BalasHapusaamiin :)
Hapusikatan batin itu tetap ada ya Mak, meski belum bertatap muka secara langsung :)
BalasHapusSukses selalu KEB ^^
yuuuk kopdar-an ^_^
Hapushihihi, jadi senyam senyum sendiri baca tulisan mak putu.
BalasHapussenang mengenalmu, mak *peluk erat*
senangnyaaa dibaca mak sary. *hughug juga*
Hapusaduuuh, makasi untuk semua apresiasinya yaa... salam kenal, peloek dan ketjoep untuk semuaa ^_^
BalasHapus