[] Bilik Menulisku: Fiksi Rara & Jaka, Tentang Cipta, Rasa, Karsa

Senin, 29 Oktober 2018

Fiksi Rara & Jaka, Tentang Cipta, Rasa, Karsa


Suatu Senin yang sibuk,
"Aku jadi ragu lagi..", Rara mengirimkan pesan singkat yang tanggung kepada suaminya.
"Ragu kenapa?", Jaka membalas dengan cepat. Entah karena sedang luang, atau merasakan urgensinya. Yang kedua, sepertinya, karena jika sedang luang pun, Jaka biasanya slowres --kayak ol shop yang ramai gitu..
"Sudah kuniatkan benar-benar proyek itu. Sudah sreg banget rasanya..", lagi-lagi Rara menggantung. Kelihatan benar jika ia sedang bimbang.
"Terus..", Jaka menanggapi dengan sabar. Tau benar ia, Rara suka plinplan.

"Tapi.. kayaknya ribet ngga yaa? Ininya gimana? Itunya? Susah kayaknya.."
"Coba scroll up, baca lagi pesan-pesanmu. Nanti tau sendiri di mana masalah sebenarnya."
"Maksudnya?", walau bingung, serta merta Rara membaca berkali-kali obrolan mereka barusan. "Sayang.. aku ngga ngerti.. why don't you just tell me..?", katanya menyerah.
Jaka memang suka bicara yang tersirat. Tujuannya adalah supaya Rara mau sedikit berpikir dan belajar sadar akan kata-katanya sendiri. Tapi demi pemahaman lebih, tak urung diteleponnya juga sang istri tersayang itu.
"Halo?", Rara buru-buru mengangkat.
"Begini... Kamu sudah pernah baca buku The Secret, kan?", Jaka memulai pelajarannya.
"Ya..", jawab Rara.
"Jauh sebelum teori Law of Attraction diberitakan, bumi Nusantara kita sudah punya konsep yang namanya Tridaya, yaitu Cipta, Rasa, Karsa.", Jaka menyulut sebatang rokok, suaranya ikut terbawa oleh gelombang.
"Ngerokok lagi, ya?", Rara memprotes.
Sebelum diomeli lebih jauh, Jaka melanjutkan, "Kamu sudah ada cipta dan rasanya terhadap proyekmu, kenapa menghambat sendiri karsamu?"
"Aku menghambat apaku?"
"Tridaya itu adalah Cipta, Rasa, Karsa. Cipta adalah mengkreasikan apapun itu yang menjadi keinginanmu di dalam benak. Bayangkan sedetil mungkin, kalau perlu, pakai gambar untuk memvisualisasikan."
"Cipta.. menggambarkan dalam benak..", ulang Rara.
"Rasa adalah memberi ciptamu kekuatan tambahan berupa emosi. Jadi, sambil dibayangkan, juga diberi perasaan. Misalnya, rasa gembira saat proyek itu berhasil, rasa bangga yang menyertainya, dan lain-lain."
"Rasa.. memberikan kekuatan emosi..", ulang Rara lagi.
"Lalu karsa, saat di mana fisikmu berusaha mewujudkan cipta dan rasa itu dengan daya, dengan kehendak. Memanifestasikan proyekmu menjadi kenyataan, dengan mengerjakannya sungguh-sungguh.", Jaka mengisap rokoknya dalam-dalam.
"Karsa.. daya untuk mengerjakan", ulang Rara lagi. 
"Proyek yang kamu ciptakan, rasakan, karsakan itu sudah ada di jagad raya ini dalam bentuk energi. Tidak perlu diragukan, dibimbangkan, nanti malah menghambatnya terjadi."
"Oh! Jadi harus bagaimana?"
"Ya wujudkan. Beri pikiran baik, atensi baik, alirkan energi kebaikan ke sana. Hindari pikiran aneh-aneh yang menjegalkan keberhasilannya."
"Memangnya pasti berhasil?", Rara lagi-lagi meragukan.
"Aku yakin 99,999 persen pasti berhasil. Kamu mau berapa angka 9 nya? Aku tulis lima saja cukup?", Jaka menenangkan istrinya.
"Hihihi..", Rara terkikik sendiri. "I love you..", katanya pada Jaka. Suaminya itu itu selalu saja menjadi pembimbingnya, penyelamatnya.
"I love you, too.. Tapi aku mau peluk dan cium yang betulan nanti, yaa. Saat ini sudah kubentuk baik-baik cipta dan rasaku ke sana. Jangan menghambat karsaku, okay.", suara Jaka terdengar serak dan mendamba.
Mau tak mau, Rara tertawa lagi sambil membalas singkat,
"As you wish, my hero..."
***********
Baca Fiksi Rara & Jaka yang lain juga yaa, terima kasih :)

14 komentar:

  1. So sweet bangetbya obrolannya Jaka dan Rara selalu berbobot kalo aku bikin ginian ada yg baca ga ya hahahha

    BalasHapus
  2. Ditunggu episode rara jaka selanjutnya teh, eh... Hehehehe

    BalasHapus
  3. Sweet... Ah tth ini pendek tp dlm banget rasanya... Jadi ingat mimpi2 yg ingin aku gapai dan aku harus menyertakan tridaya ini. Ah tth thanks. Aku izin share ya :*

    BalasHapus
  4. Uuwuwuu~
    Aku jadi ingat bahwa menikah bukanlah pengekang untuk masing-masing pihak...namun malah saling memberi dukungan yang positif demi kemajuan bersama.

    Suka bangett~
    Rara & Jaka.

    BalasHapus
  5. Duh iya, jadi kepikiran publish FF punya aku. Tapinya, kayaknya gak bakal ada yang mau baca. Gak seruuuu :)))

    BalasHapus
  6. Ditunggu lanjutannya Teeeeh!
    *nongkrong sambil ngemil gorengan nunggu sambungannya*

    BalasHapus
  7. Jadi emang beneran ada ya law of attraction, teh?

    BalasHapus
  8. Duh romanciss bisaan teh hahaha jd geli bacanya

    BalasHapus
  9. Percakapan yg penuh makna antara rara dan jaka. Harus baca semua ini mah hehe

    BalasHapus
  10. Wah cerita lanjutannya yang pernah kubaca. Seru.. jadi bayangin kalo aku yang diposisi itu. 😂

    BalasHapus
  11. Wah, baca ini jadi teringatkan juga ttg cipta, rasa, karsa.

    BalasHapus