[] Bilik Menulisku: Belajar Meditasi

Kamis, 26 Oktober 2017

Belajar Meditasi

Belajar Meditasi ~ Belakangan ini, rasanya meditasi semakin naik daun. Semakin banyak orang yang sadar, bahwa hidupnya terlalu dipenuhi dengan kesibukan duniawi. Kesibukan yang tidak kunjung membawa ke harapan yang diidamkan: kebahagiaan. Oleh karena itu, melakukan meditasi sepertinya menenangkan. Calming, refreshing, and bringing us down, back to earth. 

Apakah itu Meditasi?



Ya, memangnya, apa sih itu meditasi? Menenangkan diri dengan sebuah gerakan Yoga, dan tenggelam dalam asana-asananya yang menyakitkan namun membuat ketagihan? Atau, berdiam diri dalam Padma Asana, atau duduk bersila, dengan tangan membuat pose Gyan Mudra dan membiarkan energinya bekerja, sambil menerawangkan pikiran entah ke mana? Or just a moment of silence, and do nothing but counting breath?

Menurut kakak sepupu saya, Turangga Aji, yang memperkenalkan dan mengajarkan Mudra


pada saya, Meditation is Ecstasy without Ecstasy. *we all know what ecstasy is, don't we? Jadi, ya, menurut beliau, meditasi adalah 'melayang jauh tinggi' dalam segala kedamaian yang ditawarkan oleh aktivitas berdiam diri itu.

Mas Adjie Santosoputro, seorang 'Murid Kehidupan yang tak Kunjung Pintar', rasanya senantiasa bermeditasi dalam banyak sesi 'Sejenak Hening'nya. Saya yakin, dalam keheningannya tersebut, beliau menemukan kebahagiaan sejati, the true happiness that he always tries to share in his social media accounts.

Menurut saya sendiri, yang tidak terlalu pintar dalam mendeskripsikan dan juga baru-baru saja mengenal meditasi, umh, rasanya seperti Princess Jasmine di atas karpet terbang, seperti lirik lagu 'A Whole New World' berikut: 

*pixabay

It's actually like being in a whole new world, soaring, free willing, thru' an endless diamond sky. Suatu perasaan asing yang menyenangkan, seperti suatu waktu dulu pernah saya alami saat sedang sholat --tetiba merasa menciut, kecil sekali hingga sebesar butiran jagung, atau lebih kecil lagi.

Seorang teman pernah juga menceritakan pengalamannya saat bermeditasi. Namun, berbanding terbalik dengan saya, ia merasa memuai, tumbuh besar hingga bisa melihat semuanya; orang-orang dengan segala aktivitasnya, juga lingkungan sekitarnya. Pengalaman yang membuatnya ternganga-nganga mengakui kebesaran Sang Pencipta.

Ada satu definisi meditasi yang bagus dan mewakili apa yang saya pikirkan, versi freemeditation.com:
"Meditation is effortless and leads to a state of 'thoughtless awareness' in which the excessive stress producing activity of the mind is  neutralized without reducing alertness and effectiveness."
Meditasi itu tanpa usaha apa-apa, dan mengajak pada sebuah 'kesadaran tanpa berpikir', di mana tekanan berlebih atas akivitas otak bisa dinetralisir, tanpa mengurangi kesiagaan dan keefektifannya.

Nah, siapa yang tidak merasa nyaman sekaligus bahagia, jika bisa masuk dalam keadaan sadar akan sekitar, namun tidak berpikir dan merasakan apa-apa, kecuali kedamaian yang hening? Saya rasa, otak ada pada posisi gelombang theta yang menenangkan, saat bermeditasi. --if you don't get it yet, please try and experience it yourself :)

Bagaimana Cara Meditasi?

Untuk masuk dalam sebuah keadaan, tentu saja caranya bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Apalagi meditasi, yang sifatnya subyektif dan sangat personal. Tidak hanya terkotak untuk sebuah kepercayaan tertentu, atau dengan gaya khusus, ada banyak cara untuk bermeditasi. Yang saya secara pribadi pernah rasakan, bermeditasi bisa dilakukan dengan:

1. Mengamati Sekitar



Rasanya ini yang paling netral dan dapat dipraktekkan setiap saat. Saya sering melakukannya bersama anak-anak, misalnya saat sedang berjalan kaki mengantarkan sekolah, atau pulang mengaji sambil menggandeng kedua buah hati. Caranya sederhana saja, dengan bertanya dan membuat mereka mengakui keadaan.

"Adik sedang apa?"
"Sedang jalan ke sekolah sama Mamah."
"Liat burung di atas sana, ngga?"
"Liat."
"Ada apalagi selain burung? Ada daun-daun di pohon? Sedang apa daunnya?"
"Sedang goyang-goyang."

There you go. A session of meditation has been done. 

"Kakak sedang apa?
"Sedang jalan pulang dari mesjid."
"Abis apa?"
"Abis pengajian."
"Kerasa ngga, anginnya dingin. Enak."
"Iya. Kerasa."
"Kerasa apa lagi? Ada yang wangi, ngga?"
"Wangi abis hujan."

Mengajak anak-anak mengamati sekitar, akan membuat mereka mengakui keberadaan makhluk lain di alam, yang pada gilirannya mengajarkan mereka untuk selalu mensyukuri kehidupan.

Mengamati juga dengan sendirinya mengaktifkan indra -penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, pengecap. Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas mengajak orang untuk rileks dengan audio terapinya yang memperdengarkan suara hujan. Hipnoterapis ada yang menggunakan suara deburan ombak untuk masuk ke kondisi trance -kondisi mental yang sangat nyaman. 

2. Yoga

Saya kurang mendalami seni olah tubuh yang satu ini. Tapi pada belajar Yoga adalah awal saya mengerti rasanya meditasi. Terutama saat melakukan Asana, atau Tree Pose. Posisi Yoga selalu menirukan keadaan alam, dan posisi pohon ini mengandung filosofi yang sangat bagus.

Pohon akan tumbuh besar ke atas. Semakin ke atas, semakin ia harus beradaptasi dengan angin. Keadaan angin yang selalu berubah diibaratkan dengan kehidupan yang dinamis. Tak menentu, tak bisa diprediksi. Oleh karenanya, daun-daun sebuah pohon harus mampu fleksibel, mengikuti perkembangan dan keadaan.

Semakin bertumbuh, akar pohon juga semakin besar. Kuat dan kokoh mencengkeram tanah. Menandakan bahwa ada prinsip-prinsip yang senantiasa digenggam, walau di atas, daun-daunnya bergoyang ke sana ke mari tertiup angin.

Asana lain dalam Yoga pasti memiliki filosofi yang berbeda, yang membuat para Yogi begitu menghayati dan menikmati setiap gerakannya.

3. Mengaji dan Shalawat
Mengaji itu kurang lebih sama dengan chanting, atau merapalkan. Membaca kalimat-kalimat, atau ayat-ayat, yang memuja sang Pencipta, hingga terlena dengan keindahan artinya. 

Shalawat, yang merapalkan kalimat pujian kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam sang kekasih Allah, juga bisa melenakan. Perhatikan saja orang-orang yang berjamaah shalawat, dan lihat bagaimana suara mereka mengudara, membaur lalu tenggelam dalam kekhusyukan.

Dalam keadaan demikian, I feel that kind of feeling, a mediation state of feeling. Terbawa dalam ayat suci yang dilantunkan dengan mendayu-dayu. Memunculkan perasaan kerinduan yang mendalam, pada DIA yang disebut-sebut namanya. 


4. Shalat
Ibadah wajib ini, masih suka saya habiskan dengan cara seadanya --sekadar menggugurkan kewajiban semata (*hiks!). Namun ada kalanya juga saya jatuh dalam kekhusyukan yang indah, sampai tidak ingin rasanya untuk berhenti dan mengucapkan dua salam. Begitu mungkin ya, rasanya berasyik-mahsyuk dengan Sang Khalik? *ayo, semangat shalat dengan lebih khusyuk!

Ada keterharuan yang membuat sesak, hingga rasanya ingin menangis sekaligus tersenyum. Indah, sampai saya pernah berpikir, bahwa jika saat itu hidup saya harus berakhir, then I would die in peace. Saking damainya, hingga ingin terus 'melayang', tidak mau kembali ke bumi.

Saya yakin, dalam setiap ibadah yang dilakukan dengan khusyuk -bagaimanapun cara beribadahnya-, orang akan menemui perasaan itu.

5. Memperhatikan Napas



Ada beberapa cara bernapas yang saya baca, yang dapat membawa pada kondisi meditasi. Salah duanya adalah Nadi Shodhana dan Qi Gong Beathing. 

Cara bernapas Nadi Shodhana: 
Siapkan tangan kanan, dengan dua jari -tengah dan telunjuk- menekuk. Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan, lalu hiruplah udara hanya melalui lubang hidung kiri, dengan perlahan. Saat berada pada ujung tarikan napas, tutup lubang hidung kiri dengan jari manis dan kelingking. Tahan napas sampai beberapa hitungan, lalu embuskan melalui lubang hidung kanan (lepaskan ibu jari darinya). Setelah itu, lakukan lagi pernapasan dengan cara sebaliknya: menghirup melalui lubang hidung kanan dan mengembuskan melalui lubang hidung kiri. 

Cara bernapas Qi Gong:
Caranya mudah saja, dengan melipat lidah ke atas, lalu tempelkan di langit-langit mulut, di belakang gigi depan atas. Kemudian, bernapaslah dalam-dalam, dengan membawa udara sampai ke perut, lalu lepaskan perlahan. 

Kedua cara ini banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan, dan jika dilakukan dengan penuh perhatian, lama kelamaan akan tercipta perasaan nyaman. Atau, sebetulnya bernapas biasa pun, jika dilakukan secara mindful akan membawa pada ketenangan.

6. Mudra
Menurut Sadhguru, Mudra adalah:


Mudra adalah ilmu pengetahuan yang halus, tentang mengatur tubuh dalam arah tertentu. Cara sistem tubuh dalam berfungsi bisa diarahkan hanya dengan mengubah posisi tangan. Ini melibatkan geometri dan sirkuit-sirkuit dalam tubuh. Dalam melakukan Mudra, energi cenderung bergerak dalam arah tertentu.

Jadi, selain untuk tujuan self healing fisik, memang ada pose-pose Mudra yang baik untuk kondisi psikis. Yang mengarahkan energi-energi menuju bagian-bagian tubuh tertentu, yang membawa pada konsentrasi dan ketenangan bathin --this will lead to a meditation state.

Semua moment of silence yang tercipta dari cara-cara di atas, selama ini mampu mengajak saya berkelana dalam ruang dan waktu yang demikian indah, atau keadaan meditasi. Sekali lagi, semua pengalaman dan perasaan adalah subyektif dan personal bagi setiap orang. Mudah-mudahan cara saya dalam belajar meditasi ini bisa membantu :)

Kalau ada cara lain yang bisa saya pelajari, mohon kesediaannya berbagi, ya....

Salam,
post signature

16 komentar:

  1. meditasi juga untuk melatih kesadaran,saya juga lagi latihan meditasi, masih gagal terus, pikiran masih sering direcoki, susah untuk hening sejenak

    BalasHapus
  2. Terima kasih artikelnya,membuat saya lebih faham tentang meditasi

    BalasHapus
  3. Pingin juga mraktikin yg no 1 ke anak...

    BalasHapus
  4. pasti butuh konsentrasi penuh ay dan gak bisa belajar sebentar ya butuh waktu

    BalasHapus
  5. No. 1 bagus ya buat anak, kalau anaknya anteng, bukan anak yang sangat, sangat, aktif. Wkwkwkwk.

    BalasHapus
  6. Aku pernah ikutan yoga tapi akhirnya berenti karena yoga not my type of thing lol tp ak setuju sih meditasi itu amat sangat penting. Me time buat our mind.

    BalasHapus
  7. Aku butuh meditasi, sejauh ini baru yang poin 3 dan 4 tapi itu pun aku masih kurang khusyuk. Huhuhu... Astagfirullah. Padahal buat ketenangan lair batin ya. Kalo 6 cara meditasi diatas udah bisa sukses dilakukan pasti luar biasa banget. Hehe

    BalasHapus
  8. Meditasi yang paling saya sukai, melihat bumi dari tempat yang tinggi di saat pagi atau senja.

    BalasHapus