[] Bilik Menulisku: Fiksi Rara & Jaka; Tentang Berdoa

Senin, 01 Juli 2019

Fiksi Rara & Jaka; Tentang Berdoa


Sore ini Rara menjemput Jaka di Bandara. Suaminya itu baru menyelesaikan sebuah tugas di pulau seberang selama dua minggu lebih. Betapa rindunya Rara, terlebih karena ada hal-hal yang mengusik pikirannya selama beberapa hari ini. Sedang Jaka bukannya tidak rindu juga, hanya saja ia lebih pintar mengendalikan perasaan.

"Gimana kabarnya?" Jaka tersenyum sambil memandangi istrinya yang nampak cantik dalam atasan dan bawahan berwarna senada.

"Kangeeen," serta merta Rara memeluk suaminya. 

Jaka membalas pelukan itu dan berbisik pada Rara, "Cari tempat nongkrong yuk, biar meluknya bisa lamaan dikit."

Tersipu, Rara menyudahi pelukannya. Jaka lalu mengandengnya menuju cafe terdekat, kemudian berdua mereka duduk di satu-satunya sofa yang lengkap dengan meja bundarnya.

"Kenapa sih, katanya kita kalo berdoa itu ngga boleh minta?" tanya Rara tanpa tedeng aling-aling.

"Ha?" Jaka menyulut sebatang rokok. "Kata siapa?

Rara menyebut satu-dua nama teman, sambil menelusuri buku menu di meja. Saat seorang waitress lewat, ia memanggilnya untuk memesan makanan. "Satu iced coffee latte, satu iced long black, satu bitterballen ya mbak. Terima kasih."

"Yaa... " sahut Jaka. "Memang sebaiknya doa itu berisi rasa syukur," ia mengisap dalam-dalam rokoknya.

"Kok begitu?" Rara bertanya lagi. "Ngga boleh minta apa-apa?"

"Boleh," jawab Jaka. "Cuma jadi semacam membatasi kemungkinan yang akan diberikanNya dan seluruh alamNya. Tadinya sudah ada rencana mau dilimpahkan sepuluh, tapi karena meminta satu, ya jadinya dikasih satu."

"Sedangkan kalo bersyukur, maka akan ditambahkan. Gitu ya?" Rara menyimpulkan. 

Jaka mengangguk sambil menikmati embusan asap rokoknya. "Semesta punya cara kerja sendiri dalam merespon seluruh isi di dalamnya. Ada banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi, yang tak terhitung jumlahnya dan tak terpikir oleh nalar. Biarkan alam yang bekerja, tidak perlu diberi tau dengan kita meminta." 

Mendengar penjelasan panjang itu, Rara tersenyum saja. Ia suka dengan cara suaminya menerangkan, membawanya pada kepahaman-kepahaman baru dengan cara yang sederhana. Padahal, ia kalau bertanya itu suka borongan, dan kadang mudah tersulut jika jawabannya dirasa kurang pas.

"Kok ngeliatin, sih?" tanya Jaka sambil tertawa.

"Million of hearts and all I need is just one heart," Rara menjawab dengan penuh sayang. "One heart that loves me and will never give up on me."

Tapi Jaka tidak menanggapi apa-apa, hanya balik memandangi Rara.

"Kok ngeliatin, sih?" ganti Rara yang tertawa.

"Namanya juga keindahan..." Jaka menjawab juga dengan penuh sayang. "Wajar kalo dipandangi, kan?"

Lalu, diambilnya tangan Rara untuk berpegangan, kemudian berdua mereka mulai menikmati hidangan.

********

Baca lagi kisah mereka di Kumpulan Fiksi Rara & Jaka

9 komentar:

  1. aaaaa...romantis banget mbak. ok, baiklah jaka, dalam doa penuhi rasa syukurmu akan karunia dari-Nya :)

    BalasHapus
  2. Romantis as always. Kalau aku dan suamo pasti cekikikan klo saling blg lata2 romantis gini :D

    BalasHapus
  3. Aseeek ini meni romantis, asa inget papi dulu pas pacaran gini nih kalimatnya. Kalau yang indah-indah mah emang untuk dipandang gitu cenah ( kenapa aku malah curhat yaa ) hhehe

    BalasHapus
  4. Yes! Sepemahaman banget akyu dengan Jaka, Teh. Berdoalah tanpa meminta, tapi percaya bahwa Tuhan dan semesta have our back, ya?

    Nice inspiration, Teh. Thanks!

    BalasHapus
  5. Iya, Teh. Doa sebagai syukur atas segala yang diterima. Semoga kita senantiasa menjadi orang yang selalu bersyukur

    BalasHapus
  6. romantis pisan ini teh ceritanya. mesam-mesem terus kalo baca cerita Jaka Rara

    BalasHapus
  7. Aiih jadi ikut baper nih 😄 drama korea dapat saingan ni dari jaka rara 😄😍👍

    BalasHapus
  8. Hihihi suka banget ama fiksi ini, karena selalu saling menyanjung , mencintai

    BalasHapus
  9. **tak bisa berkata-kata aku...uda melting duluan sama sikap Jaka ke Rara.
    Uhhuuk~
    ini hanya dalam cerita kan yaa, teh...?
    Nyatanya ada gak pasangan yang begini romantisnyaaa...((mmuummuummuu~))

    BalasHapus